Kembali dari Jerman, Timnas U-17 Terkendala Cuaca Panas Jakarta

Timnas Indonesia U-17 sudah mulai berlatih di Jerman untuk persiapan Piala Dunia U-17 2023. Foto: Dok. PSSI

Timnas U-17 sudah kembali ke Indonesia usai menjalani serangkaian pemusatan latihan di Jerman. Pelatih Bima Sakti menuturkan ia dan tim tengah berusaha untuk beradaptasi dengan perubahan suhu dan cuaca.

Hal ini dituturkan Bima Sakti usai sesi latihan Timnas U-17 di Jakarta pada Jumat (27/10) kemarin. Ia mengatakan bahwa cuaca di Jerman sangat dingin, berbanding terbalik dengan di Jakarta.

"Di Jerman kami ada di kondisi cuaca dingin dengan 12, kadang 10, bahkan sampai 6 derajat celsius. Di sini kita kembali suhu panas, jadi harus adaptasi lagi,'' kata Bima Sakti.

''Alhamdulillah pemain sudah bisa beradaptasi. Walau ada beberapa dari mereka mengalami jet lag, itu biasa. Kami pelatih juga. Karena perbedaan waktu lima sampai enam jam, waktu istirahat juga," lanjutnya.

Bima Sakti juga mengatur waktu latihan di malam hari. Hal ini untuk menyesuaikan dengan jadwal pertandingan-pertandingan Piala Dunia U-17 bulan depan.

"Sebenarnya, kami hanya meneruskan dan melanjutkan program latihan dari Jerman. Materi latihan tadi adalah pemulihan fisik dan adaptasi cuaca di Indonesia, serta beberapa latihan lain seperti set piece, dan game plan," jelas Bima Sakti.

Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, saat ditemui pada seleksi Timnas U-17 Indonesia di Lapangan A GBK, Senayan, Jakarta, Kamis (20/7/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

"Kami juga akan melakukan latihan di malam hari, karena menyesuaikan laga kami di Piala Dunia nanti yang dimainkan malam hari," jelasnya.

Sementara itu, untuk komposisi pemain hingga saat ini belum diputuskan. Namun, Bima Sakti sudah memiliki gambaran skuad dan formasi tim untuk Piala Dunia U-17.

"Nanti masih ada pengurangan lagi, karena kita masih ada beberapa hari di Jakarta, saat pindah ke Surabaya, kita akan ada pengurangan pemain," jelas Bima Sakti.

Di Piala Dunia U-17, Indonesia berada di Grup A bersama dengan Ekuador, Maroko, dan Panama. Laga perdana melawan Ekuador di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada 10 November.