Kisah Alireza Beiranvand, Dari Tukang Cuci Mobil hingga Gagalkan Penalti Ronaldo

4 Juni 2021 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kiper Timnas Iran, Alireza Beiranvand. Foto: Jack GUEZ/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kiper Timnas Iran, Alireza Beiranvand. Foto: Jack GUEZ/AFP
ADVERTISEMENT
Alireza Beiranvand berhasil menarik perhatian pada Piala Dunia 2018 lalu bersama Timnas Iran. Ia mulai dikenal publik berkat keberhasilannya menepis tendangan penalti megabintang Cristiano Ronaldo.
ADVERTISEMENT
Momen tersebut terjadi saat timnas Iran berjumpa melawan Portugal di pertandingan pamungkas babak penyisihan grup. Alireza sukses menghalau tendangan CR7 pada menit ke-53 dan membantu timnas Iran menahan imbang timnas Portugal dengan skor sama kuat 1-1.
Berkat aksi heroiknya tersebut, Alireza Beiranvand mendapat banyak sorotan dari beberapa klub hingga puncaknya direkrut klub Belgia, Royal Antwerp, pada awal musim lalu.
Ini menjadi kesempatan perdana kiper kelahiran 21 September 1992 itu mentas di Benua Biru setelah lebih sering bermain di kampung halaman bersama Naft Tehran dan Persepolis.
Di balik perjalanan karier panjang di dunia sepak bola, Alireza Beiranvand ternyata mempunyai cerita pahit. Pria bernama lengkap Alireza Safar Beiravand ini rupanya tumbuh dari keluarga yang sering berpindah-pindah rumah alias nomaden.
Kiper Timnas Iran, Alireza Beiranvand. Foto: Jack GUEZ/AFP
Keluarga Alireza sendiri berprofesi sebagai pengembala kambing demi menghidupi keseharian. Ayah Alireza, Morteza Beiranvand, bahkan terang-terangan tak mendukung cita-cita sang anak sebagai pesepak bola karena menilai masa depan yang belum tentu menjamin.
ADVERTISEMENT
"Ayah saya tak menyukai sepak bola dan meminta saya mencari pekerjaan lain," ucap Alireza, dikutip dari Guardian.
"Ia bahkan menyobek baju dan sarung tangan saya sehingga saya harus bermain tanpa sarung tangan."
Sadar impiannya tak didukung oleh sang ayah, pria kelahiran Sarabias, Lorestan, Iran, ini memilih kabur dari rumah dan sempat tidur di emperan toko kota Teheran.
Untuk mewujudkan impian sebagai pesepak bola profesional, Alireza meminta pelatih klub lokal disana, agar mengizinkannya ikut berlatih meski harus membiayai sendiri kebutuhan sebagai pesepak bola.
Kiper Timnas Iran, Alireza Beiranvand. Foto: ALEXANDER NEMENOV/AFP
Nah untuk mengatasi masalah ekonomi, pria berusia 28 tahun itu rela melakukan berbagai pekerjaan, seperti mencuci mobil, menyapu jalan hingga pelayan restoran di jalanan.
Namun bukannya tanpa masalah, Alireza sempat dipecat dari klubnya terdahulu Homa FC karena kedapatan berlatih dengan tim lain, yang tak lain ada Neft Tehran.
ADVERTISEMENT
Neft Tehran memutuskan memberi kesempatan kedua untuk Alireza meski mereka mengetahui tindakan ceroboh kiper berpostur 194 cm tersebut.
Kesempatan kedua Beiranvand dimaksimalkan olehnya. Tampil luar biasa di tim U-23 Naft Tehran, ia kemudian dipanggil ke tim utama daan tak lama menjadi kiper. Di tahun 2014, Beiranvand memperpanjang kontraknya bersama Naft Tehran, namun akhirnya pindah ke Persepolis, salah satu klub terbaik di Iran, di tahun 2016.
Di tahun 2017, Alireza berhasil memecahkan rekor tak kebobolan di Liga Iran, dan masuk ke dalam nominasi pemain terbaik FIFA. Ia pun juga berhasil menjadi juara Liga Iran di tahun 2018 dan 2020.
Sementara itu, menurut catatan Transfermarkt, Alireza Beiranvand menjalani debut di timnas Iran pada 2015 lalu dan telah mengoleksi 41 penampilan.
ADVERTISEMENT
Musim ini, Alireza telah tampil dalam 12 pertandingan bersama Royal Antwerp. Dari jumlah itu, ia berhasil mengemas 4 nirbobol dan kejebolan 15 gol.
****