Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Klub Italia milik Djarum , Como , berhasil melenggang ke Serie A untuk musim depan. Salah satu kunci suksesnya adalah ketika masuknya Cesc Fabregas pada 2022.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, Fabregas bukan didatangkan untuk masuk ke tim kepelatihan Como. Senior Manager Corporate Communication Djarum, Budi Darmawan, bercerita awalnya Fabregas dikontrak untuk menjadi pemain.
Fabregas tercatat sempat bermain bersama Como di Serie B pada musim 2022/23. Ia mencatatkan 17 kali penampilan selama 791 menit dengan sumbangan dua assist. Musim itu menjadi musim terakhirnya menjadi pemain profesional sebelum resmi gantung sepatu.
“Awalnya, Fabregas diplot untuk bermain bersama Como. Tetapi setelahnya, dia justru diberikan kepercayaan untuk menjadi pelatih tim primavera (U-19),” ucap Budi ketika ditemui kumparan.
“Dari manajemen, Mirwan Suwarso dan tim melihat Fabregas sangat sukses di tim primavera, performanya sebagai pelatih sangat bagus,” lanjutnya.
Karena torehannya tersebut, Fabregas pun dimasukkan ke dalam tim kepelatihan Como. Ia bahu-membahu bersama Giacomo Gattuso dalam menangani Como.
ADVERTISEMENT
Fabregas pun semakin dalam mengurusi persoalan teknis di lapangan meski tongkat kepelatihan berganti kepada Moreno Longo pada 2022. Setahun berselang, tepatnya pada November 2023, posisi Longo digantikan oleh Osian Roberts hingga akhirnya berhasil membawa Como promosi ke Serie A.
Saat ini, Fabregas tengah mengambil lisensi kepelatihan UEFA. Budi berharap lisensi kepelatihan tersebut sudah rampung dalam satu-dua bulan ke depan.
“Pada November, kami menunjuk Osian Roberts sebagai pelatih. Karena Fabregas belum bisa melatih, dia jadi seperti caretaker tim,” kata Budi.
“Tapi, musim depan, kami berharap lisensi kepelatihannya telah rampung, sehingga bisa menjadi pelatih full. Karena kami percaya dengan kualitas Fabregas. Dia kan angkatannya Mikel Arteta, mantan-mantan Barca, ada Pep Guardiola juga, jadi style-nya itu diharapkan bisa bentuk tim yang kuat dulu. Mereka bukan model pelatih yang hanya mengandalkan insting,” katanya.
ADVERTISEMENT
Jika lisensi kepelatihan rampung pada musim depan, Fabregas akan melatih untuk kali pertama dalam kariernya bersama Como. Selama rekam jejaknya bermain, Fabregas malang melintang di klub top Eropa seperti Barcelona, Arsenal, Chelsea, hingga AS Monaco.
Bicara gelar, Fabregas juga sudah cukup kenyang. Piala Dunia, Piala Eropa sudah didapatkannya bersama Timnas Spanyol. Lalu, Fabregas juga pernah mencicipi gelar Liga Europa bersama Chelsea.