Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kisah Legenda Liverpool, Jadi 'Raja' Properti Bikin Asetnya Tembus Rp 580 M
18 April 2022 14:45 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Fowler adalah jebolan akademi Liverpool. Ia unjuk gigi di skuad utama sejak 1993-2001 dan 2006-2007. Beragam prestasi sudah dicicipi pemain berjuluk God of Anfield itu, termasuk menduduki peringkat ke-8 pemain dengan jumlah gol terbanyak sepanjang sejarah Premier League dengan torehan 163 gol.
Untuk urusan trofi, ada 6 yang diraihnya selama berseragam The Reds. Mulai dari 2 Piala Liga Inggris, 2 Piala Super UEFA, 1 Liga Europa, dan 1 Piala FA. Mencatat 183 gol dan 49 assist dalam 369 laga lintas ajang bersama The Reds, Fowler gantung sepatu pada Juni 2015.
Hal yang menarik dari hidup Fowler adalah kisah setelah pensiun. Jika beberapa pesepak bola ternama, seperti Ronaldinho hingga Diego Maradona, harus melarat usai gantung sepatu, Fowler malah menjadi tajir melintir.
Ini berawal dari langkah cerdasnya terjun dalam bisnis properti. Fowler mulai melek finansial ketika dirinya dipanggil untuk menghadap manajer Liverpool saat itu, Graeme Souness.
ADVERTISEMENT
"Pergi ke kantor manajer saya, Graeme Souness, dan dia berkata: 'Ini adalah penasihat keuangan, dia akan menjaga Anda selama sisa hidup Anda'. Itu adalah hal paling cerdas yang saya lakukan," kata Fowler kepada Mirror pada 2015.
"Sebagai anak muda, saya tidak terlalu tertarik pada tahap itu, mendapatkan nasihat keuangan jauh dari pikiran saya. Saya fokus bermain sepak bola. Tetapi saya bergabung dengan penasihat keuangan ini dan saya mengindahkan nasihatnya, itu adalah keputusan finansial saya yang paling cerdas," imbuhnya.
Sejak saat itu, Fowler muda yang masih di kisaran usia 18 tahun mulai aktif berinvestasi dan menyisihkan pendapatannya sebagai pesepak bola. Bisnis properti menjadi pilihan pria kelahiran April 1975 itu.
“Jangan salah paham, tidak semuanya masuk ke properti saat itu. Dan saya tidak hanya berinvestasi sendiri, karena ketika saya berusia 18 tahun, saya hampir tidak memiliki apa-apa dan saya tidak mampu membelinya, terlepas dari apa yang orang pikirkan tentang pemain sepak bola," jelas Fowler.
ADVERTISEMENT
"Ketika Anda berusia 18 tahun, saya pikir itu [investasi] mungkin hal terakhir yang ada di pikiran Anda. Anda jelas menandatangani kontrak baru dan Anda ingin pergi keluar, mobil baru, dan ingin mendapatkan semua hal yang belum Anda miliki."
"Tapi, tiba-tiba ada saatnya ketika Anda berpikir: 'Saya perlu mengontrol diri dan mungkin menjaga hidup saya setelah sepak bola'. Ketika saya berusia 18 tahun, itu jauh dari pikiran saya, tetapi selama bertahun-tahun, itu terwujud," imbuhnya.
Daily Star melansir, setelah bekerja sama dengan eks pemain Liverpool, Steve McManaman, untuk membuat The Macca and Growler Partnership, pasangan ini berinvestasi di beberapa kuda pacu sebelum Robbie Fowler mendirikan perusahaannya sendiri.
Menurut data Spear's Wealth Management Survey, aset Robbie Fowler menembus 31 juta poundsterling (Rp 580 miliar) pada Februari 2021. Kekayaan itu didapat Fowler dari kerajaan properti buatannya.
ADVERTISEMENT
Kerajaan propertinya sebagian besar dilaporkan terdiri dari rumah bertingkat dan mengarah pada penciptaan akademi properti pada 2013 yang juga disebut mengajarkan rahasia investasi.
"Campuran apartemen, rumah keluarga kecil, dan properti yang lebih besar. Saya punya beberapa di Liverpool dan beberapa di luar negeri," tutur Fowler.
Robbie Fowler juga punya taktik khusus dalam menjalankan bisnis propertinya. Pemilik 26 caps bersama Timnas Inggris itu tampak paham betul soal keinginan masyarakat soal properti.
"Mari tidak menipu diri sendiri di sini, Anda ingin mendapatkan uang. Anda harus menyadari apa yang dapat dibelanjakan orang dan apakah orang mampu untuk menyewa, membeli, atau menyewakan apa yang ingin Anda jual," jelasnya.
"Ini bukan hanya tentang mendapatkan barang-barang kelas atas, karena jujur saja, tidak semua orang mampu membeli barang-barang kelas atas. Terkadang, Anda turun beberapa level dan melihatnya seperti itu. Tidak semua orang mampu membeli rumah besar dengan ruang bermain," tambah Fowler.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari itu, Robbie Fowler sempat aktif sebagai perwakilan Liverpool sejak Juni 2013. Pria 47 tahun itu juga pernah menjajal kesempatan menjadi pelatih, mulai dari pelatih tim Thailand, Muangthong United (2011-2012), Brisbane Roar di Australia (2019-2020), dan terakhir SC East Bengal di India (2020-2021).