Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kisah Robin Gosens, Tampil Gemilang Lawan Ronaldo Usai Pernah Ditolak Tukar Baju
20 Juni 2021 1:16 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gosens sebenarnya bisa membuat gol di menit kelima. Namun, gol tersebut dianulir karena Serge Gnabry yang terlibat dalam proses gol terjebak offside.
Dianulirnya gol tersebut tak membuat Gosens patah arah. Pada menit ke-35 Gosens menjadi arsitek terciptanya gol bunuh diri Ruben Dias.
Tak cukup sampai di situ, pemain Atalanta ini juga menciptakan assist bagi gol Kai Havertz di menit ke-51. Puncaknya, Gosens sendiri yang membuat gol ke gawang Portugal.
Umpan silang Joshua Kimmich mampu diteruskan Gosens dengan kepalanya. Itu merupakan gol terakhir Jerman di laga tersebut.
Kemenangan ini rasanya amat spesial untuk Gosens. Apalagi, ia dan Jerman menang di hadapan Cristiano Ronaldo. Pemain yang pernah membuatnya malu karena tak mau diajak tukar jersi.
ADVERTISEMENT
Kejadian bermula saat Atalanta melawat ke markas Juventus pada 17 Desember 2020. Ketika itu laga berkesudahan dengan skor 1-1 saat bentrok di Allianz Stadium.
''Setelah pertandingan melawan Juventus, saya mencoba untuk mewujudkan impian saya memiliki baju Ronaldo,'' kata Gosens, dikutip dari Football Italia.
''Setelah peluit akhir, saya menghampirinya, saya bahkan tidak pergi ke penonton untuk merayakan hasil yang telah kami raih. Tapi [sepertinya] Ronaldo tidak menerimanya.''
''Saya bertanya kepadanya: 'Cristiano, bolehkah saya meminta baju Anda?' “Dia bahkan tidak melihat saya dan dia hanya berkata: Tidak!'' jelasnya.
Gosens menjelaskan bahwa dirinya merasa canggung menjurus malu. Sebab, dia mengakui bahwa amat mengidolakan Ronaldo. Alhasil, pesepak bola 26 tahun ini kemudian pergi dan merasa kecil hati.
ADVERTISEMENT
''Anda tahu saat ketika sesuatu yang memalukan terjadi dan Anda melihat sekeliling untuk melihat apakah ada yang menyadarinya? Itulah yang saya rasakan, dan saya mencoba menyembunyikannya,'' kata Gosens.