Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Wendell Lira sempat mengguncang dunia dengan memenangi Puskas Award tahun 2015. Namun setelah itu, karier sang pemain justru meredup hingga harus beralih profesi jadi gamer profesional.
ADVERTISEMENT
Saat meraih gelar gol terbaik di dunia dalam satu musim itu, Lira sedang memperkuat Goianesia. Ia mencetak gol indah tersebut ke gawang Atletico Clube.
Melalui kerja sama satu dua yang cantik, 13 meter dari mulut gawang bola yang ada di atas kepalanya di eksekusi dengan cara memutar oleh Lira. Sebuah salto yang membuat namanya disebut di sebuah tempat megah di Zurich, Swiss, 11 Januari 2015 silam.
Dalam sistem voting, Lira menerima 46,7 persen suara, sementara di tempat kedua ada Messi yang mendapat 33,3 persen untuk gol Final Copa del Rey melawan Athletic Bilbao. Ya, Lira mengalahkan pemain terbaik dunia waktu itu
"Saya tidak bisa melihat apa yang terjadi karena semuanya bergerak begitu cepat," ucap Lira kepada Vice Sports .
"Pada saat itu saya tidak tahu apakah itu gol yang hebat atau tidak, meskipun saya punya ide bahwa itu cukup bagus. Dan kemudian saya mulai mendapat pesan dari orang-orang yang mengatakan saya telah mencetak gol yang hebat." tambahnya.
ADVERTISEMENT
AC Milan diketahui sempat terkesan dengan mantan pemain Timnas Brazil U-20 itu. Raksasa Italia bahkan mengajukan tawaran 1,5 juta pounds (setara Rp 30 miliar) untuk memboyongnya. Namun, ia memutuskan untuk memperpanjang kontraknya selama lima tahun.
Tapi apa kabarnya setelah itu? Jadi makin membaikkah karier sepak bolanya? Kenyataannya, bermain di divisi bawah Liga Brasil membuat finansial Lira kerepotan, di negara tempat Lira bermain waktu itu 82 persen pemain digaji hanya 250 pounds (setara Rp 5 juta) sebulan.
Di luar itu, seperti sudah ditakdirkan, serangkaian cedera menghampiri Lira yang waktu itu baru berumur 27 tahun. Apa boleh buat, dia memutuskan untuk pensiun dini.
Kehidupan Lira segera berubah menjadi lebih buruk ketika dia harus pensiun dengan sedikit tabungan. Apalagi ia berjuang untuk menghidupi istri dan putrinya.
Satu ketika, Lira pernah terpikirkan untuk bunuh diri. Akan tetapi, hiburan kembali mengubah nasibnya.
ADVERTISEMENT
“Saya tidak punya uang untuk membeli susu untuk putri saya. Saya mengalami tekanan yang sangat besar karena saya menganggur,” kenang Lira.
Sungguh indah cara Tuhan menyelamatkan Lira. Dengan dukungan istrinya, Lira berhasil melewati masa-masa sulit. Dan satu hal lagi: kecintaannya pada gim yang membuatnya keluar dari lubang kehancuran.
Lira bukan hanya bermain gim FIFA untuk pelepas penat, tapi dia menghasilkan uang dengan cara itu. Ia bahkan kini berkompetisi secara profesional melawan beberapa Gamer terbaik di dunia dalam turnamen untuk mendapatkan banyak uang.
Bahkan Lira menghasilkan 750.000 pounds (setara Rp dalam setahun. Berlipat-lipat dari gajinya saat menjadi atlet. Selain itu, Lira juga menjadi YouTuber Game, di mana ia telah mendapatkan lebih dari 500.000 pengikut.
ADVERTISEMENT
"Sepak bola telah membantu saya bermain video gim juga."
"Banyak hal yang saya lakukan di FIFA games hari ini yang saya pelajari dari bermain sepak bola, seperti taktik dan formasi." Kata Lira, lalu ia menambahkan, "Ini mengajari Anda refleks, dan cara berimprovisasi dengan cepat."
Lira mengaku bahagia tak ketulungan dan tentu ia tak pernah merencanakan jalan hidupnya seperti sekarang.
"Nyaris tidak terpikirkan memilih pensiun muda dari sepak bola dan kini saya hidup sebagai gamer. Tetapi toh Tuhan yang memberi saya kesempatan itu, "
Saat ditanyai tentang targetnya di masa depan, Lira tak ragu untuk berkata, "Impian saya adalah menjadi yang terbaik di games FIFA,"
Untuk perkataannya itu, Lira tak main-main. Sebagai pembuktian, ia pernah mengalahkan gamer asal Arab Saudi yang juga merupakan juara FIFA Piala Dunia Interaktif 2015, Abdulaziz Alshehri.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, Lira menggilasnya dengan skor telak 6-1.
"Jika Anda bertanya kepada remaja mana pun apakah mereka ingin dibayar untuk bermain video game, mereka akan menjawab, 'Ya'," tutupnya.
Menurut catatan Transfermarkt, Lira yang berposisi sebagai winger kanan dan kini berusia 32 tahun itu berhasil mencetak 2 gol dan 4 assist dalam 22 pertandingan selama aktif jadi pesepak bola.
****