Konyol, Ruben Dias Gagalkan Gol Kelas Dunia Man City ke Gawang Tottenham

Pemain Tottenham Hotspur Harry Kane beraksi dengan pemain Manchester City Ruben Dias di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, Sabtu (19/2/2022). Foto: Russell Cheyne/REUTERS

Man City dikalahkan Tottenham dengan skor 2-3 dalam laga pekan ke-26 Liga Inggris 2021/22, Minggu (20/2) dini hari WIB, di Stadion Etihad, Manchester, Inggris. Ruben Dias melakukan hal konyol dalam laga ini karena menggagalkan calon gol kelas dunia Kevin De Bruyne.

Di menit 52, De Bruyne melepas sepak pojok yang bolanya langsung tampak mengarah akurat ke gawang Tottenham. Namun, Dias menendang bola itu saat sudah ada di bibir gawang Tottenham, dengan niat mendorongnya masuk, tetapi malah jadi menjauhkannya dari gawang Tottenham.

Ketika itu, skornya sudah 1-1. Andai Dias membiarkannya, boleh jadi bola sepakan De Bruyne akan masuk ke gawang Tottenham yang dijaga Hugo Lloris. Namun nahas, ia malah menjadi pahlawan bagi tim tamu.

Dias memang tampil kacau di laga ini. Situs web penyedia statistik sepak bola, WhoScored, bahkan cuma memberinya ponten 6,1 dan menjadikannya pemain terburuk kedua Man City di laga ini setelah Ederson Moraes dengan nilai 5,8.

Pemain Manchester City Kevin De Bruyne beraksi di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, Sabtu (19/2/2022). Foto: Russell Cheyne/REUTERS

Ruben Dias tercatat hanya membuat satu tekel dan satu sapuan, meski bisa memenangi dua duel udara dan melepas satu tembakan. Ia beberapa kali tampak salah pemosisian diri yang menyebabkan Tottenham punya celah menembak via serangan balik.

Di sisi lain, performa Kevin De Bruyne juga tak bagus-bagus amat. Rating-nya cuma 6,4. Gelandang Belgia itu cuma melakukan 1 dribel sukses dan berhasil membuat 2 tekel berhasil.

Tidak ada umpan kunci yang dikreasikannya. Bahkan sepakan pojoknya tak dianggap sebagai tembakan oleh WhoScored dan tak ada peluang lain yang dibuatnya selain itu.

Antonio Conte tampaknya sukses mematikan pergerakan De Bruyne dengan memasang dua gelandang tengah, yakni Rodrigo Bentancur dan Pierre-Emile Hojbjerg.