Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Mantan pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Laurent Blanc, memberikan pendapatnya mengenai eks anak asuhnya yang baru bergabung ke Juventus, Adrien Rabiot . Blanc menyatakan bahwa untuk saat ini, Juventus masih harus membina Rabiot.
ADVERTISEMENT
Kisah Rabiot bersama PSG memang tak berakhir baik. Sang pemain menolak kontrak baru yang ditawarkan oleh pihak klub. Dari situ, hubungan mereka retak, dan di Desember 2018, Antero Henrique, yang saat itu masih menjadi Direktur Olahraga PSG, mengumumkan bahwa Rabiot tak akan bermain lagi untuk timnya.
Benar saja, Rabiot tak bermain hingga kontraknya berakhir di akhir 2018/2019. Pertandingan fase grup Liga Champions melawan Crvena Zvezda Desember lalu jadi laga terakhirnya bersama PSG.
Sifat dan sikap Rabiot inilah yang, menurut Blanc, wajib diperhatikan oleh Juventus.
“Mereka (Juventus) harus tahu bagaimana caranya menangani Rabiot. Ini mesti dilakukan agar Rabiot bisa menunjukkan kemampuannya di laga yang panas di mana ia tak boleh kehilangan ketenangannya,” kata Blanc kepada La Gazzetta dello Sport.
ADVERTISEMENT
“Rabiot adalah pemain yang temperamental, tetapi itu adalah hal yang penting ketika bermain di klub besar. Situasinya di PSG mungkin harus dimonitor baik-baik,” tambah Blanc.
Rabiot memang memiliki masalah selain penolakan kontraknya itu. Berdasarkan laporan The Guardian, setelah dibekukan dari skuat, Rabiot kedapatan berpesta di klub malam. Masalahnya, di malam tersebut, PSG baru saja disingkirkan Manchester United dari Liga Champions.
Rabiot juga pernah bermasalah dengan Tim Nasional (Timnas) Prancis. Pelatih Prancis, Didier Deschamps, memasukkan Rabiot ke daftar tunggu (stand-by) skuat Piala Dunia 2018. Alih-alih menunggu, Rabiot memutuskan untuk mundur dari timnas, dan menyatakan bahwa ia tak akan mengikuti program latihan yang telah disusun Deschamps.
Tak sampai di situ, per ESPN, Rabiot juga beberapa kali terlambat datang ke pertemuan tim dan latihan. Di akhir Oktober 2018, pria berusia 24 tahun itu terlambat datang ke pertemuan tim jelang laga derbi melawan Olympique Marseille. Akibatnya, hubungan Rabiot dengan pelatih PSG, Thomas Tuchel, menjadi rusak.
ADVERTISEMENT
Kendati begitu, jangan lupakan bahwa Rabiot adalah satu dari sekian jebolan akademi PSG era Nasser Al-Khelaifi yang sukses mencatatkan lebih dari 100 penampilan. Kemampuannya memang di atas rata-rata, dan usianya saat ini masih terbilang muda.
Kemampuan Rabiot ini juga diakui oleh Blanc. Bahkan, Blanc meyakini bahwa mantan pemainnya itu akan sukses bersama Juventus.
“Rabiot memiliki kekuatan fisik yang membuatnya dapat merangsek ke depan. Ia memiliki kaki kiri yang kuat dan sundulan yang keras. Selain itu, tentu saja, ia berkarakter. Memiliki karakter bukanlah sebuah kelemahan. Oleh karena itu, ia memiliki kemampuan selayaknya pemain top.”
“Ia tetaplah pemain yang penuh potensi. Ia hanya akan berkembang menjadi lebih baik bersama Juventus,” pungkas Blanc.
ADVERTISEMENT