Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Partai Tottenham Hotspur vs Everton, Selasa (7/7) dini hari WIB, diwarnai insiden keributan antara rekan setim yakni Hugo Lloris dan Son Heung-min .
ADVERTISEMENT
Lloris dan Son ribut karena perkara peluang. Menurut penjaga gawang Spurs tersebut, Son menyia-nyiakan kesempatan untuk mencetak gol.
Saking kesalnya, Lloris sampai meracau, kontak fisik, dan berujung saling dorong. Beberapa pemain The Lilywhites sampai harus ikut melerai kejadian di waktu turun minum babak pertama itu.
Beruntung kedua pemain sudah menyudahi perseteruan mereka. Lloris bahkan mengonfirmasi bahwa kejadian itu murni karena sepak bola, bukan dendam pribadi.
Namun, perselisihan antara rekan setim di atas lapangan hijau bukanlah barang baru. Di Liga 1, pemandangan serupa juga sempat terekam. Berikut dua di antaranya:
Perseteruan Sylvano Comvalius dengan Stefano Lilipaly
Sylvano Comvalius dan Stefano Lilipaly pernah bahu membahu di lini depan Bali United di Liga 1 2017. Namun, keduanya juga sempat ribut saat Bali United bertemu PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta.
ADVERTISEMENT
Pada kejadian ini, Comvalius tampak yang tersulut emosi lebih dulu. Bermula dari skema serangan balik, Lilipaly yang menginisiasi serangan bertindak gegabah dengan melepaskan tendangan yang melenceng dan jauh dari gawang PSM.
Di sisi lain, Comvalius sudah berada di posisi yang cukup lowong untuk menerima operan. Pemain yang kini berseragam Persipura Jayapura itu mengklaim akan lebih baik jika Lilipaly memberikan bola padanya.
Tak lama berselang, Comvalius menghampiri Lilipaly. Mereka adu mulut dan saling kontak fisik. Beruntung, rekan-rekannya segera melerai.
Kendati demikian, sama seperti Lloris dan Son, keduanya berdamai di pengujung laga. Bahkan, mereka sukses membantu Bali United menyudahi laga dengan kemenangan tipis 1-0.
ADVERTISEMENT
Pada pertandingan tersebut, Ezechiel tersulut emosi karena tak mendapat operan dari Bauman saat proses serangan balik yang tengah dirancang Persib. Pada momen itu, penyerang asal Cad ini terlihat jelas menunjukkan gestur emosi dengan menghampiri serta mendorong kepala Bauman sambil terus meracau.
Bauman memilih tak merespons. Pemain yang kini berbaju Arema FC itu tak menanggapi aksi Ezechiel dengan memberikan serangan balasan. Wasit dan beberapa pemain kedua tim sempat melerai keduanya dan kembali melanjutkan pertandingan.
Namun, cerita Ezechiel dan Bauman tak berakhir harmonis. Diketahui keduanya tak akur hingga masing-masing keduanya pindah dari Persib.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .