Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Bursa transfer Serie A menggeliat, termasuk di Kota Roma. Rumor soal transfer Kostas Manolas belum berhenti. Teranyar, AS Roma dikabarkan setuju untuk menukar Manolas dengan Amadou Diawara. Yep, ini masih menyoal kesepakatan antara Roma dan Napoli.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Sky Sport Italia, Napoli setuju mendatangkan Manolas seharga 34 juta euro plus bonus sebesar dua juta euro. Sebaliknya, Roma juga bersedia memboyong Diawara seharga 16 juta euro plus bonus dua juta euro.
Lucunya, Diawara dikabarkan bukan pilihan pertama Roma. Yang diinginkan I Lupi adalah Dries Mertens. Wajar karena peningkatan produktivitas gol mereka tidak signifikan.
Pada 2017/18, Roma mencetak 83 di seluruh kompetisi resmi. Sementara, pada 2018/19, peningkatannya hanya dua setrip. Artinya, Roma membukukan 85 gol.
Tapi, mendatangkan gelandang bertahan juga perkara penting bagi Roma. Pada Serie A musim lalu saja, Roma cukup sering kebobolan gol, tepatnya 48 kali. Padahal pada Serie A 2017/18, Roma hanya kebobolan 28 kali.
ADVERTISEMENT
Yang menjadi persoalan, Diawara juga bukan pilihan utama Napoli. Pemain asal Guinea ini hanya turun arena 13 kali di Serie A musim lalu. Ia membuat rataan 0,9 tekel sukses, 0,8 intersep, 0,8 sapuan, dan 0,1 blok per laga Serie A.
Bukan catatan yang mentereng, tapi juga bukan berarti tak memiliki potensi. Terlebih, jika Roma benar-benar ingin menjalankan proyek regenerasinya. Dalam artian, memberikan porsi yang lebih besar kepada pemain muda. Sebagai catatan, Diawara masih berusia 21 tahun.
Itu soal Roma. Jika Manolas benar-benar datang ke Napoli, itu akan memberikan keuntungan besar. Menduetkan Manolas dengan Kalidou Koulibaly agaknya menjadi skenario yang dirancang Carlo Ancelotti.
Berhitung mundur, Maurizio Sarri-lah yang patut disebut sebagai orang paling berjasa dalam karier Koulibaly. Rasanya tak akan ada yang mengira Koulibaly bakal menjadi pemain vital di tubuh Napoli.
ADVERTISEMENT
Tubuhnya yang tinggi besar membuat kebanyakan orang mengira ia cuma andal dalam duel udara. Tapi, di tangan Sarri Koulibaly berubah menjadi bek yang pandai membaca pergerakan dan memotong umpan yang dilepaskan oleh pemain lawan.
Tak hanya itu. Koulibaly dikenal sebagai bek yang ampuh untuk mengirimkan umpan ke lini depan. Salah satu buktinya, akurasi umpan Koulibaly tidak pernah di bawah 88% dalam tiga musim terakhir. Pada Serie A 2018/19, ia mencatatkan akurasi umpan 88,7%.
Karakter permainan Koulibaly ternyata mirip dengan Manolas. Harapannya, tidak akan ada yang bertanding dengan tugas overload karena keduanya bisa saling mengover. Manolas dan Koulibaly sama-sama paham bagaimana caranya bertahan lebih dalam dan menekan lawan dengan pressing tinggi--entah itu dalam jarak dekat maupun ketika berlari.
ADVERTISEMENT
Memiliki dua bek tangguh juga membuat Roma akan lebih memiliki banyak pemain saat menyerang sehingga peluangnya lebih banyak. Sederhananya, saat menyerang, pemain-pemain lain tidak perlu memikirkan Koulibaly dan Manolas. Lini pertahanan aman dikawal mereka, serangan pun bisa lebih berbahaya.