Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Masa kebersamaan Philipp Lahm dengan Bayern Muenchen tinggal dalam hitungan bulan. Maka, tidak ada salahnya menilik performanya sejauh musim ini berjalan.
ADVERTISEMENT
Lahm, 33 tahun, telah menyatakan akan gantung sepatu begitu musim ini selesai. Sesungguhnya, ia masih punya kontrak hingga 2019, namun Lahm memutuskan untuk mengakhiri kariernya lebih cepat.
Bayern sempat menawarinya posisi sebagai sporting director, namun pria kelahiran 11 November 1983 itu memilih untuk mencari kesibukan lain.
Sepanjang kariernya bersama Die Roten, yang terentang sejak 2002, Lahm sudah memenangi —beberapa di antaranya— 7 trofi Bundesliga Jerman, 6 trofi DFB-Pokal, dan 1 trofi Liga Champions.
Koleksi trofinya bersama Bayern, tentu saja, masih mungkin bertambah mengingat musim ini belum kelar. Bayern sendiri masih berpeluang menjuarai Liga Jerman, DFB-Pokal, dan Liga Champions.
“Saya tentu saja lebih suka melihatnya terus bermain. Namun, di sisi lain, saya mengerti keputusannya,” ujar bek Bayern, Mats Hummels, seperti dilansir Soccerway.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana performa Lahm sejauh musim ini berjalan?
Sebagai pemain (dan kapten) yang amat bisa diandalkan, Lahm selalu bisa bermain di 30+ laga setiap musimnya —jika dihitung dari musim ketiganya di tim senior Bayern. Dalam beberapa musim, ia bisa bermain sampai 50 kali.
Musim ini, Lahm sudah bermain 14 kali di Bundesliga dan 22 kali secara total di semua ajang. Dari 14 penampilan di liga itu, 10 di antaranya ia bermain penuh, 3 di antaranya digantikan sebelum laga usai, dan hanya 1 kali sebagai pemain pengganti.
Tidak seperti di era-era awal Pep Guardiola, di mana Lahm dialihfungsikan sebagai gelandang bertahan, musim ini ia lebih setia pada posisi aslinya: full-back kanan.
ADVERTISEMENT
Dalam catatan WhoScored, Lahm bermain 14 kali sebagai full-back kanan, lebih dari 50% total kesempatan bermainnya sejauh musim ini berjalan.
Lahm juga masih prima dalam bertahan. Dalam catatan Squawka, ia sudah melakukan 25 intersep sukses dan 23 sapuan sukses di liga. Rata-rata, ia melakukan 4 defensive action per laga. Ada tiga orang pemain Bayern yang punya rata-rata defensive action lebih baik darinya (5), yakni Javi Martinez, Thiago Alcantara, dan Mats Hummels.
Bersama David Alaba, ia juga menjadi pemain belakang Bayern yang paling sering mengkreasikan peluang. Jika Alaba sudah mengkreasikan 26 peluang, Lahm telah membuat 16 peluang, di mana 1 di antaranya menjadi assist.
Yang terpenting, sebagai full-back, ia juga masih diandalkan untuk mengalirkan bola ke depan. Sejauh ini, Lahm berada di urutan kedua dalam hal akurasi operan terbaik di Bayern dengan persentase mencapai 90%. Hanya Javi Martinez, 92%, yang punya akurasi operan lebih baik darinya.
ADVERTISEMENT
Di luar itu, sebagai pemain belakang, Lahm juga cukup agresif. Dalam 14 laga di liga, ia melepaskan 5 attempts dengan 2 di antaranya tepat sasaran dan 1 menjadi gol.
“Jelas sangat disayangkan karena ia selalu tampil dalam performa terbaik di lapangan dan dia tak akan bersama kami lagi, baik di lapangan atau di ruang ganti,” kata Hummels lagi.