Menolak Tua, Gianluigi Buffon Ingin Main Hingga Usia 55 Tahun

17 Juli 2022 7:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gianluigi Buffon masih berhasrat merebut gelar Liga Champions. Foto: REUTERS/Massimo Pinca
zoom-in-whitePerbesar
Gianluigi Buffon masih berhasrat merebut gelar Liga Champions. Foto: REUTERS/Massimo Pinca
ADVERTISEMENT
Kiper Parma, Gianluigi Buffon, nampaknya belum akan pensiun dalam waktu dekat. Legenda Timnas Italia itu bahkan masih ingin bermain sepak bola sampai umur 55 tahun.
ADVERTISEMENT
Diwartakan Goal International, Buffon baru saja menyetujui perpanjangan kontrak selama satu tahun bersama klub Serie B, Parma. Ini artinya Buffon akan aktif bermain sebagai pesepak bola hingga usianya menginjak 45 tahun.
Di usianya yang tak lagi muda, Buffon belum mengisyaratkan gantung sepatu dalam waktu dekat. Dirinya bahkan mengaku masih ingin bermain selama 11 musim lagi karena hasratnya belum padam.
"Saya sudah memikirkan tentang pensiun selama 10 tahun ini, namun saya masih lanjut bermain."
"Saya memiliki pengalaman penting yang membantu saya mengenal dunia sepak bola, namun saya tidak yakin akan tetap di dunia ini setelah pensiun. Mungkin saya bisa mencoba sesuatu yang lain," lanjutnya.
Kiper Juventus, Gianluigi Buffon. Foto: Marco BERTORELLO / AFP
Buffon memulai kariernya bersama tim muda Parma dan berhasil menembus skuad inti pada musim 1994/95. Berkat penampilan apiknya, Juventus lalu merekrut Buffon pada musim panas 2001.
ADVERTISEMENT
Selama 17 tahun berseragam Juventus, Buffon sukses menjadi salah satu penjaga gawang terbaik dalam sejarah Eropa. Menurut data Transfermarkt, kiper bertinggi 192 cm ini telah meraih 10 trofi Serie A, dan 5 Copa Italia bersama Bianconeri. Selain itu, Buffon juga merupakan pemegang rekor caps terbanyak di Liga Italia dengan 657 laga.
Buffon mengangkat trofi Serie A. Foto: Reuters/Stefano Rellandini
Untuk kiprahnya di tim nasional, Buffon melakoni debutnya pada Oktober 1997. Buffon mencatat 176 caps bersama Gli Azzurri dan merupakan salah satu kunci kesuksesan Italia saat mengangkat trofi Piala Dunia 2006.