Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Merasa Persikota 'Digembosi', Prilly Latuconsina: Keringat Kami Sia-sia
7 Maret 2022 11:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Duel Persikota vs Farmel FC juga diwarnai keributan. Hal ini diawali di menit 57 saat skor sudah 3-0 untuk keunggulan Farmel. Pemain Persikota, Juan Hapsara Aditama, menerjang pemain Farmel, Muhammad Kamaluddin.
Adu jotos kemudian terjadi hingga akhirnya wasit dan match commissioner memutuskan untuk menyudahi pertandingan sebelum 90 menit. Usai laga, pihak Persikota merasa timnya 'digembosi' dengan keputusan-keputusan kontroversial dari wasit.
''Saya dan Persikota sudah berjuang keras, jerih payah, lelah letih dan sungguh-sungguh untuk mewarnai sepak bola Indonesia. Saya semangat untuk terjun langsung karena saya lihat ada harapan besar untuk memajukan sepak bola negara kita,'' kata Prilly di Instagram, Minggu (6/3).
''Sangat disayangkan apa yang dipertontonkan di laga Persikota vs Farmel FC adalah bukti bahwa kondisi sepak bola di Indonesia masih mengecewakan,'' lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kendati kecewa, Prilly masih memiliki harapan untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik ke depannya. Ia juga berterima kasih kepada para pihak yang sudah mendukung Persikota.
''Tentu saya kecewa, namun harapan kami belum pupus. Kami terima dengan sabar, kami percaya PSSI masih menjadi rumah yang netral, bersih dan adil bagi seluruh klub,'' katanya.
''Terima kasih untuk dukungan kalian ke Persikota. Doakan kami tetap semangat untuk lolos ke Liga 2,'' pungkasnya.
Mahdiar selaku Manajer Persikota angkat suara soal hal ini. Menurutnya, Persikota sangat dirugikan oleh keputusan-keputusan wasit yang kontroversial, yang pada akhirnya itu memicu emosi pemain.
''Kami, sih, bermain dengan cukup baik. Tapi, bagaimanapun, kami melihat sekali sepanjang perjalanan [laga tadi], bisa dilihatlah [dari video yang beredar], saya enggak maulah menganggap itu dari saya sendiri, silakan dilihat video-video pertandingan yang kami jalani,'' katanya kepada kumparan, Minggu (6/3).
ADVERTISEMENT
''Tadi itu, rasanya memang tidak cukup fair, tidak ada Laws of the Game yang diterapkan, sehingga bagaimanapun, hal itu pada akhirnya, terjadi berulang kali dan cukup membuat emosi pemain kami dan terjadi hal seperti itu,'' lanjutnya.