Miris, Eks Liverpool Ini Nangis karena Tak Dikenali Anaknya Sendiri

Craig Bellamy saat berjersi Liverpool. Foto: PAUL BARKER / AFP

Mantan pemain Liverpool, Craig Bellamy, pernah merasakan pengalaman menyedihkan. Itu adalah ketika anaknya sempat tak mengenali siapa dirinya. Bagaimana bisa?

Bellamy merupakan salah satu pesepak bola hebat yang pernah dimiliki Wales. Ia banyak menghabiskan kariernya sebagai pemain (1996-2014) di tim Liga Inggris, Liverpool (2006–2007) dan Manchester City (2009-2011) misalnya.

Singkat cerita, Bellamy pensiun pada 2014 dan klub terakhir yang dibelanya adalah klub Wales, Cardiff City. Dua tahun kemudian, ia ditunjuk menjadi manajer pengembangan pemain di sana.

Sayang, pada 2019, Bellamy harus berpisah dengan Cardiff dengan cara yang tak enak. Kerja sama itu berakhir usai pria kelahiran 13 Juli 1979 tersebut dituding telah merundung pemain muda.

Craig Bellamy saat berjersi Liverpool. Foto: PAUL ELLIS / AFP

Pada Juni 2019, Craig Bellamy menandatangani kontrak 3 tahun sebagai pelatih tim U-21 klub Belgia, Anderlecht, usai penunjukan eks rekan setimnya di City, Vincent Kompany, sebagai manajer. Dia lalu jadi asisten Kompany dan mundur pada September 2021 dengan alasan masalah kesehatan mental.

Mengutip dari Daily Mail, Bellamy senang bekerja di Anderlecht. Namun, dia cukup mengenal dirinya sendiri untuk menyadari bahwa dislokasi dari keluarganya mulai menghancurkannya. Ia mengalami depresi.

Salah satu hal yang memukulnya adalah ketika ia kembali ke rumahnya di Cardiff pada Agustus 2020. Bellamy menghadiri pesta ulang tahun anaknya, Orla, yang berusia satu tahun. Miris, Orla sempat tak mengenalinya.

Craig Bellamy saat berjersi Manchester City. Foto: GLYN KIRK / AFP

"Saya mengulurkan tangan saya dan dia tidak akan datang kepada saya. Kenapa dia? Dia hanya melihat saya pada 8 atau 9 kesempatan dan bahkan saat itu saya ada selama 24 jam pada suatu waktu. Saya tidak benar-benar menjadi bagian dari kehidupan Orla," lanjutnya.

Begitu singkat pertemuan Craig Bellamy dengan Orla karena dia dan keluarganya menjalani hubungan jarak jauh saat ia melatih Anderlecht. Pada momen ulang tahun putrinya itu, ia bahkan jadi canggung.

"Saya bahkan tidak ingin mendekatinya karena itu terlihat memalukan. Saya keluar dari sana dan mulai menangis. Apa yang saya lakukan? Apakah saya pergi dari sini dan tidak kembali? Apakah saya pergi ke sepak bola dan meninggalkan seseorang yang saya cintai? Apakah saya tinggal dalam hidupnya?" terangnya.