Nasuha Respons Final Piala AFF 2010: Indonesia Kebobolan karena Laser

20 Desember 2018 19:06 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan Indonesia lawan Malaysia pada 29 Desember 2010. (Foto: AFP/BAY ISMOYO)
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan Indonesia lawan Malaysia pada 29 Desember 2010. (Foto: AFP/BAY ISMOYO)
ADVERTISEMENT
Piala AFF 2010 kembali menjadi trending topic di jagat maya belakangan ini. Pangkalnya ialah ucapan Manajer Timnas Indonesia di ajang itu, Andi Darusalam Tabusalla, yang tak menampik dugaan pengaturan skor di pertandingan final delapan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"AFF 2010 ada tuduhan permainan waktu timnas indonesia kalah dari Malaysia. Harus ada klarifikasi, sekarang saya katakan itu murni. Tapi orang-orang Malaysia bilang, 'Bang kalau kita tidak main, tidak mungkin Malaysia menang lawan Indonesia'," ujar Andi.
Menyeruaknya isu pada final tersebut membuat beberapa pemain yang ikut tampil di laga tersebut angkat suara. Maman yang namanya menjadi viral membantah isu keterlibatan dirinya. Malah, pemain yang baru saja membawa Persija Jakarta juara itu siap membantu Satgas bentukan Polri untuk mengusut kasus pengaturan skor yang terjadi di sepak bola Indonesia.
Selain Maman, salah satu pilar yang ikut angkat bicara mengenai kasus ini adalah, Muhammad Nasuha. Pemain yang beroperasi di bek sayap kiri ini mengaku sedih mendengar kabar yang tengah ramai di dunia maya ini.
ADVERTISEMENT
"Saya sedih mendengar kabar yang sekarang berkembang karena saya juga sangat kecewa dengan hasil yang kami dapatkan di 2010 lalu," ucap Nasuha kepada awak media.
Pertandingan Indonesia lawan Malaysia pada 29 Desember 2010. (Foto: AFP/ADEK BERRY)
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan Indonesia lawan Malaysia pada 29 Desember 2010. (Foto: AFP/ADEK BERRY)
"Secara teknis kami kebobolan karena sempat berhenti setelah 15 menit (akibat laser). Itu sangat berpengaruh bagi kami karena laga tiba-tiba berhenti. Untuk menaikkan fokus sangat sulit dari situ konsentrasi teman-teman berkurang sehingga tuan rumah beruntung," tutur mantan bek Persib itu lagi.
Sama seperti Maman, Nasuha juga mendukung agar kasus pengaturan skor ini diusut tuntas. Dirinya pun siap membantu tugas dari Satgas yang baru dibentuk oleh kepolisian.
"Mendengar ada kasus seperti ini saya sakit hati kalau ada indikasi usut aja. Haram bagi memakan uang seperti itu jadi saya pikir ini opini tidak ada bukti. Kalau ada bukti tidak apa-apa. Saya dukung kalau bisa usut tuntas," ujar Nasuha.
ADVERTISEMENT
Pemain yang memakai nomor punggung dua di turnamen 2010 itu juga membantah tuduhan adanya oknum yang masuk ruang ganti saat jeda babak. Menurut dia, pelatih Alfred Riedl sangat disiplin sehingga hal itu tak mungkin terjadi.
"Di ruang ganti kami tidak ada orang lain. Riedl larang orang lain masuk jadi saya pikir harus benar dengan bukti nyata jangan asal nuduh. Saya sebagai pemain kasian sampai seumur hidup kami tidak bisa terbayangkan karena berpengaruh pasti pada nama baik," tutup Nasuha.