Papu Gomez: Jika Serie A Berlanjut, Itu Akan Sulitkan Pemain

11 April 2020 23:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Papu Gomez merayakan gol ke gawang Dinamo Zagreb. Foto: AFP/Miguel Medina
zoom-in-whitePerbesar
Papu Gomez merayakan gol ke gawang Dinamo Zagreb. Foto: AFP/Miguel Medina
ADVERTISEMENT
Serie A 2019/20 saat ini tengah mengalami penundaan. Namun, seiring dengan wabah virus corona yang mulai mereda di Italia, kabarnya Serie A akan dilanjutkan pada Mei mendatang.
ADVERTISEMENT
Saat ini, per Worldometers, kasus positif virus corona di Italia masih tergolong banyak, yakni 152.271 kasus pada Sabtu (11/4/2020). Total orang yang meninggal sebanyak 19.468, sedangkan total yang sembuh sebanyak 32.534 orang.
Namun, kurva wabah virus corona di Italia perlahan mulai mendatar. Hal ini seiring dengan kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah. Hal itu membuka potensi aktivitas di Italia kembali berjalan normal lebih cepat, termasuk kompetisi Serie A.
Dilansir Football Italia, ada kemungkinan Serie A 2019/20 bisa dilanjutkan pada 31 Mei, dan tim-tim sudah bisa berlatih pada 4 Mei mendatang. Jika hal ini terjadi, maka Serie A akan tetap menggelar laga pada Juni dan Juli mendatang.
Suasana pertandingan Juventus vs Inter Milan yang digelar tanpa penonton akibat virus corona. Foto: Reuters/Massimo Pinca
Meski begitu, nyatanya kondisi ini menghadirkan kekhawatiran tersendiri bagi kapten Atalanta, Alejandro 'Papu' Gomez. Ia menyebut bahwa jika Serie A tetap berlangsung pada Juni dan Juli nanti, itu akan jadi kesulitan tersendiri bagi pemain.
ADVERTISEMENT
"Jika kita mulai bermain kembali pada Juni dan Juli, itu akan jadi masa sulit bagi pemain. Suhu di Italia akan berada pada angka 30 derajat celcius. Para pemain tidak terbiasa bermain di cuaca sepanas ini," ujar Gomez.
"Selain itu, para pemain juga harus beradaptasi lagi terlebih dahulu, setelah tidak bermain secara kompetitif selama dua bulan. Intinya, ini akan jadi sesuatu yang sulit bagi kami," tambahnya.
Selama pandemi virus corona ini menyerang Italia, Gomez tinggal di Bergamo yang jadi pusat pandemi. Sehari-harinya, ia merasakan betapa mencekamnya suasana di sana, seiring dengan banyaknya orang yang meninggal di Italia.
Alhasil, Gomez pun tidak bepergian ke mana-mana. Ia menjalankan menu latihan individu yang diberikan tim pelatih Atalanta. Walau begitu, ia mengaku godaan untuk keluar rumah cukup besar, dan ia rasa pemain lain juga mengalami hal yang sama.
Papu Gomez merayakan gol ke gawang Sassuolo. Foto: Twitter/Squawka
"Seorang atlet--termasuk atlet sepak bola--harus bisa menjaga diri. Mereka harus memerhatikan asupan gizi dan apa yang mereka makan. Namun, terkunci di rumah dan tak bisa ke mana-mana, godaan untuk keluar selalu ada," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Atalanta, tim yang dibela Papu Gomez, sejatinya menorehkan prestasi apik sejauh ini. Mereka mampu bercokol di peringkat empat klasemen sementara Serie A, serta sukses memastikan diri lolos ke babak perempat final Liga Champions.
Tetapi, akibat pandemi virus corona, hampir semua kompetisi sepak bola Eropa mengalami penundaan, termasuk Serie A dan Liga Champions.
===
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!