Pemain Tercerdas Itu Memutuskan Gantung Sepatu Akhir Musim Ini

8 Februari 2017 6:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Lahm memutuskan gantung sepatu akhir musim ini. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Lahm memutuskan gantung sepatu akhir musim ini. (Foto: Reuters)
"Philipp Lahm mungkin adalah pemain paling cerdas yang pernah saya latih sepanjang karier saya," - Pep Guardiola.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya kita telah sedikit dikagetkan dengan keputusan pensiun Frank Lampard pada 2 Februari lalu. Keputusan mantan pemain Chelsea itu bisa diwajarkan, alasannya, usia yang telah menginjak 38 tahun, angka yang tergolong besar bagi seorang pemain sepak bola. Terlebih lagi, ia juga telah resmi menjadi free agent setelah kontraknya bersama New York City FC berakhir. 
Akan berbeda cerita jika gantung sepatu dari seorang pemain yang masih terhitung berada di usia produktif untuk merumput. Ya, pemain itu adalah Philipp Lahm. Usianya tak uzur-uzur amat, ia genap berusia 33 tahun 11 November lalu.
Kendati begitu, keputusannya sudah bulat, ia memilih untuk meninggalkan karier sebagai pemain sepak bola yang telah digeluti selama 16 tahun. Lahm memutuskan pensiun setelah berakhirnya musim 2016/2017 ini.
ADVERTISEMENT
"Saya akan pensiun di akhir musim ini. Saya pikir itu adalah keputusan yang tepat untuk pergi pada musim panas ini," ujarnya seperti yang dilansir Squawka.
Kabar buruk itu semakin bertambah dengan keputusannya untuk tidak menerima jabatan direktur olahraga Bayern Muenchen untuk saat ini. Bayern memang tak ingin ditinggalkan Lahm.
"Saya tidak akan mengambil alih pekerjaan sebagai direktur olahraga. Saya telah memilih bahwa untuk sekarang ini, keputusan tersebut bukanlah keputusan yang tepat," terang pemain yang pernah dipinjamkan ke VfB Stuttgart itu.
Sebagai seorang pemain, Lahm hampir memiliki seluruh titel yang diimpikan oleh jutaan pesepakbola lainnya. Suami dari Claudia Schattenberg itu telah menjuarai berbagai gelar di liga domestik, Eropa, hingga dunia.
ADVERTISEMENT
Tercatat ia pernah mengangkat trofi Bundesliga sebanyak tujuh kali, enam kali DFB-Pokal, serta sekali Liga Champions bersama Die Bayern. Puncaknya, ia sukses membawa Jerman keluar sebagai juara pada Piala Dunia 2014 lalu.
Lahm memiliki keunggulan dari segi kecepatan, umpan yang akurat, visi, serta kemampuan dalam bermain lebih dari satu posisi. Selain itu ia juga tergolong pemain yang disiplin. Dari total 501 laga yang dilakoni bersama Bayern, ia tak pernah sekalipun menerima kartu merah!
Di musim ini ia telah bermain sebanyak 14 kali dan telah menyumbangkan satu gol serta sebiji assist. Bayern kini memimpin klasemen Bundesliga dengan 46 angka, terpaut empat poin dari RasenBallsport Leipzig. Lahm masih berpeluang menambah satu lagi gelar Bundesliga, begitu pula dengan Liga Champions dan DFB Pokal.
ADVERTISEMENT
Sementara level tertinggi dalam piramida sepak bola Jerman itu masih menyisakan 19 pertandingan lagi sebelum tutup musim. Artinya masih ada waktu sekitar tiga bulan untuk menonton aksi terahir dari Lahm.  Mari menghitung mundur hingga kita benar-benar kehilangan sosok yang begitu cerdas seperti dirinya.