Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Megah dan sakral. Dua kesan itu yang acap muncul jika membicarakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
ADVERTISEMENT
Sejarah panjang yang diwarnai ambisi Presiden Soekarno serta fungsinya sebagai arena laga dan gelaran akbar ibarat serum yang menginjeksi benak orang-orang untuk selalu percaya bahwa GBK adalah stadion spesial. Karena itu, bertanding dan memperjuangkan kemenangan di atas rumputnya juga tugas spesial, termasuk bagi Ardi Idrus.
Setelah lima tahun tak menggelar laga Persija melawan Persib, GBK akhirnya membuka pintunya lebar-lebar untuk kedua tim yang bersaing sengit ini. Duel yang digelar pada Rabu (10/7/2019) itu tuntas dengan kedudukan imbang 1-1.
Pada menit 90+1', Artur Gevorkyan membalas gol yang dicetak Marko Simic pada menit 75. Barangkali ini menjadi satu hasil paling melegakan yang direngkuh Ardi sepanjang karier.
ADVERTISEMENT
Tapi, yang tinggal tetap dalam ingatan Ardi bukan cuma keberhasilan Persib lolos dari lubang jarum. Pengalaman berlaga di GBK untuk kali pertama adalah cerita yang rasanya akan selalu mendapat tempat dalam benak.
"Ya, saya pertama kali main di GBK. Dan lawannya Persija. Tapi, atmosfer The Jak ini luar biasa sekali, sama seperti Bobotoh. Alhamdulillah, kami bisa dapat poin," ujar Ardi saat diwawancarai selepas laga.
"Saya sangat bersyukur sekali atas hasil ini. Nanti ke depannya semoga bisa dapat tiga poin di kandang," lanjutnya.
Pertandingan ini tidak cuma bicara upaya untuk mengalahkan Persija, tapi juga bertahan di bawah tekanan sekitar 70.000 suporter 'Macan Kemayoran' yang memadati GBK. Nyanyian dan sorak-sorai yang tak putus-putus, rangkaian aksi koreo menopang Persija di sepanjang laga.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Ardi dan rekan-rekannya mampu tampil trengginas sampai akhir laga. Keluar dari tekanan, Persib mampu memaksa laga selesai dengan skor imbang. Bukannya tidak mungkin ini menjadi momentum bagi Persib yang kalah di dua laga sebelumnya.
"Mudah-mudahan ke depan kami bangkit setelah lawan Persija. Mampu meraih hasil yang bagus lagi," ujarnya.
Sebelum membela Persib, kesempatan Ardi untuk tampil di GBK memang minim. Ia memperkuat tim-tim seperti PSPS Pekanbaru, Persin Sinjai, Persitara, Persip Pekalongan, Persiram Raja Ampat, Persepam Madura, Kalteng Putra, serta PSS Sleman.
Ya, begitulah. GBK memang spesial. Dan semoga ini tidak menjadi kali terakhir Ardi berlaga di GBK. Masih ada kali kedua, ketiga, keempat, dan entah berapa lagi.
ADVERTISEMENT