Pesan Menohok Mueller untuk Barcelona: Belum Pantas Main di Papan Atas

Pemain Bayern Muenchen Thomas Mueller duel dengan Oscar Mingueza dari FC Barcelona saat pertandingan di Allianz Arena, Munich, Jerman. Foto: Andreas Gebert/Reuters

Barcelona dipermalukan Bayern Muenchen dalam laga matchday terakhir Liga Champions 2021/22 di Allianz Arena, Jerman, Kamis (9/12) dini hari WIB. Thomas Mueller lantas memberikan pesan menohok.

Dalam laga tersebut, Barcelona kalah 0-3. Tiga gol kemenangan Bayern dicetak oleh Mueller (34'), Leroy Sane (43'), dan Jamal Musiala (62'). Hasil ini membuat Blaugrana harus main di Liga Europa pada sisa musim 2021/22.

Di sisi lain, hasil buruk ini juga berarti Xavi Hernandez belum bisa 'menyulap' Barcelona menjadi tim yang garang lagi. Mueller lantas memberikan pandangannya.

“Saya pikir, Barcelona tidak bisa mengatasi intensitasnya," kata Muller mengatakan kepada DAZN.

Pemain Bayern Muenchen Thomas Muller merayakan gol pertama mereka dengan Kingsley Coman saat pertandingan di Allianz Arena, Munich, Jerman. Foto: Andreas Gebert/Reuters

“Secara teknis, mereka memiliki segalanya, mereka adalah tim dengan pemain hebat secara taktis dan teknis. Namun, mereka tidak bisa mengatasi intensitas di sepak bola papan atas," lanjutnya.

Jadi menurut Mueller, masalah Barcelona bukan perkara kualitas teknis dari materi pemain dalam skuad 2021/22. Ia menitikberatkan opininya pada sistem permainan dan mental pemain yang belum pantas lagi bersaing di papan atas.

Melihat data WhoScored, bisa terlihat perbedaan kualitas antara Bayern dan Barcelona pada laga dini hari WIB tadi. Der Bavarians unggul penguasaan bola 52,1% dan sanggup melepas 6 tembakan akurat dari 10 percobaan. Sementara, Barcelona cuma membuat 2 tembakan akurat dari 7 percobaan.

Nyatanya, Barcelona juga terseok-seok di Liga Spanyol. Untuk saat ini, Gerard Pique dan kolega tertahan di urutan 7 klasemen sementara dengan koleksi 23 poin, berselisih 16 poin dengan Real Madrid di puncak.

Suka tidak suka, harus diakui bahwa Barcelona keteteran tanpa Lionel Messi yang selama ini menjadi mesin gol dan sumber motivasi di ruang ganti. Plus, badai cedera juga mengganggu mereka musim ini, sehingga situasi semakin parah.