Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Beban yang dimaksud Miedema adalah beban sebagai juara Eropa. Dua tahun silam, dia dan rekan-rekannya berhasil menjuarai Piala Eropa Wanita, juga untuk pertama kalinya dalam sejarah. Sebagai imbas dari gelar itu, winger mereka, Lieke Martens, pun akhirnya diganjar penghargaan pemain terbaik dunia versi FIFA.
Reputasi itulah yang awalnya membebani Belanda di Piala Dunia Wanita kali ini. Ya, mereka memang berhasil menang di tiga pertandingan fase grup, tetapi penampilan yang ditampilkan Miedema cs. belum sepenuhnya optimal. Kini, jelang laga kontra Swedia, yang notabene lebih berpengalaman dari mereka di ajang Piala Dunia, Belanda lebih santai.
"Ada banyak pembicaraan soal buruknya penampilan kami di beberapa pertandingan pertama. Menurutku, masalah terbesar kami adalah ketidakmampuan untuk menikmati pertandingan di lapangan," kata Miedema.
ADVERTISEMENT
"Di rumah, orang-orang berpikir bahwa kami pergi ke Prancis dan bakal dengan mudah merebut piala. Sebagai juara Eropa, memang ada ekspektasi semacam itu."
"Namun, tim kami tidak pernah beranggapan demikian. Kami sangat bangga dengan apa yang sudah kami capai tetapi perjalanan kami masih jauh dari kata selesai. Sekarang kami sudah dekat dengan gelar juara dan kami mulai menemukan ritme yang kami rasakan di Piala Eropa. Kini, kami hanya ingin menembus babak final," lanjut pemain Arsenal tersebut.
Setelah keluar sebagai juara grup, Belanda harus menghadapi Jepang dan Italia. Dalam laga melawan Jepang, Martens menjadi pahlawan dengan dua gol yang dia lesakkan. Lalu, pada pertandingan melawan Italia, di mana Belanda menang 2-0, Miedema jadi salah satu pencetak golnya.
ADVERTISEMENT
Kemenangan atas Italia itu tidak hanya membawa Belanda ke semifinal untuk pertama kalinya, tetapi juga membuat mereka mampu mengamankan tiket ke Olimpiade Tokyo tahun depan. Di Olimpiade sendiri, tim-tim Eropa hanya kebagian tiga jatah. Sementara, di Piala Dunia kali ini, ada tujuh tim yang mampu menjejak babak perempat final.
Keberhasilan mengamankan tiket Olimpiade itulah yang menurut Miedema menjadi alasan di balik lepasnya beban dari pundak pemain-pemain Belanda.
"Tekanan itu kini sudah hilang. Kami datang ke sini dengan target sederhana, yaitu mendapat prestasi yang lebih baik dibanding empat tahun lalu ketika kami menembus babak 16 besar sekaligus mengamankan tiket Olimpiade," ujar pemain 22 tahun itu.
"Kami tidak pernah berpikir bisa sampai ke semifinal dan menjadi satu dari tiga tim terbaik Eropa. Fakta bahwa kami berada di sini membuat segalanya jadi terasa lebih hebat. Kupikir, dengan begini, kami sukses mengejutkan semua orang, termasuk diri kami sendiri," tutup Miedema yang merupakan topskorer sepanjang masa Timnas Putri Belanda tersebut.
ADVERTISEMENT