Presiden La Liga: Kontrak Mbappe di PSG Penuh Kecurangan, Cederai Sepak Bola

1 Juni 2022 12:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Paris St Germain Kylian Mbappe mengangkat kaus setelah menandatangani kontrak baru, di Parc des Princes, Paris, Prancis, Sabtu (21/5/2022). Foto: Christian Hartmann/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Paris St Germain Kylian Mbappe mengangkat kaus setelah menandatangani kontrak baru, di Parc des Princes, Paris, Prancis, Sabtu (21/5/2022). Foto: Christian Hartmann/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden La Liga, Javier Tebas, melontarkan pernyataan negatif terhadap Paris Saint-Germain (PSG). Ia menuduh klub asal Prancis itu melakukan kecurangan kala memperpanjang kontrak Kylian Mbappe.
ADVERTISEMENT
Diwartakan Marca, Tebas menuding Les Parisiens telah melanggar aturan Financial Fair Play (FFP). Hal itu disebabkan karena kontrak Anyar Mbappe di PSG cenderung tak masuk akal.
"Kami mengetahui bahwa PSG mengalami kerugian sekitar 300 juta euro [sekitar Rp 4,6 triliun]. Tapi, anehnya mereka mencatatkan pendapatan yang lebih besar ketimbang [Real] Madrid, [Manchester] United dan Barcelona," ujar Tebas.
"Hal yang lebih aneh lagi adalah PSG mampu memperpanjang kontrak Mbappe dengan nilai fantastis. Tidak mungkin jika tidak ada kecurangan dalam kerja sama sponsor atau kontribusi modal yang lebih besar dari yang diizinkan oleh UEFA."
"Sungguh data yang tidak masuk akal. Kami tidak akan membiarkan tim Eropa mencederai ekosistem sepak bola. Kami akan mengajukan komplain kepada UEFA dan akan membuat keluhan tersebut dalam bentuk tertulis," lanjutnya.
Presiden La Liga, Javier Tebas. Foto: AFP/Roslan Rahman
Lebih dari itu, Tebas turut mengajak klub-klub besar di Eropa untuk melaporkan PSG. Ia mengaku sudah beberapa ada tim yang bersedia memberikan dukungan dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Alhasil, pria yang kini berusia 59 tahun itu kian percaya diri menghadapi PSG. Menurutnya, kecurangan-kecurangan yang dilakukan PSG sudah terlalu berlarut.
Sehingga, ia rela untuk menjadi ujung tombak dalam permasalahan ini. Tebas tak akan patah arang hingga semua tuduhan yang ia lontarkan berakhir dengan hukuman keras.
Pemain Paris St Germain Kylian Mbappe berfoto dengan presiden Paris St Germain Nasser Al-Khelaifi setelah menandatangani kontrak baru, di Parc des Princes, Paris, Prancis, Sabtu (21/5/2022). Foto: Christian Hartmann/REUTERS
"Ini bukan hanya masalah Prancis, tetapi menjadi masalah di ekosistem sepak bola Eropa. Kami akan menjadi Robin Hood-nya Eropa," tambahnya.
"Oleh karena itu, saya telah berbicara langsung dengan beberapa liga di Eropa. Mereka telah menyatakan kesediannya untuk mendukung kami."
"Dengar Nasser [Al-Khelaifi], apa yang Anda lakukan saat ini adalah mengacaukan sepak bola! Ini sama bahayanya dengan proyek Liga Super Eropa," beber Tebas.
Presiden La Liga, Javier Tebas. Foto: AFP/Sajjad Hussein
Di lain sisi, Tebas berharap, Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), tidak lagi membela PSG dalam urusan FFP. Ia ingin CAS melihat masalah ini secara luas.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, pada lima tahun lalu, tepatnya pada 2017, Tebas pernah melaporkan PSG perihal urusan serupa. Saat itu, Tebas melaporkan indikasi adanya kecurangan transfer Neymar dari Barcelona.
Akan tetapi, tudingan Tebas ditolak mentah-mentah oleh CAS. Meski, tuduhan tersebut sejatinya telah dibuktikan oleh UEFA.
"Kami pernah melaporkan Neymar terkait dugaan kecurangan transfer pemain. UEFA saat itu memang memberi sanksi pada PSG, tapi entah mengapa CAS justru mengampuni masalah tersebut. Saya harap, kali ini, tidak terjadi lagi," pungkasnya.