Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Presiden La Liga Sebut Man City & PSG Langgar FFP: Sepak Bola Eropa dalam Bahaya
17 Juni 2022 10:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Diwartakan BBC, La Liga kabarnya telah mengajukan protes secara resmi terkait dugaan pelanggaran Financial Fair Play (FFP) yang dilakukan oleh City dan PSG. Operator Liga Spanyol itu bahkan menyatakan akan menempuh langkah hukum lebih lanjut ke sistem peradilan Uni Eropa, Prancis dan Swiss.
Sebenarnya, Javier Tebas sudah berulang kali geram dengan cara kerja Man City dan PSG. Kedua klub itu diklaim bisa merusak sepak bola Eropa dengan sumber dana yang tak terbatas.
Saat ini, Manchester City disokong dana melimpah oleh Abu Dhabi United Group milik keluarga kerajaan Uni Emirat Arab. Sedangkan PSG dimiliki oleh perusahaan BUMN asal Qatar, yakni Qatar Sports Investment.
"Kami pikir sepak bola Eropa dalam bahaya. [Kami] belum mampu merancang sistem untuk mengontrol klub-klub milik negara." lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Presiden La Liga itu juga mengecam keras tindakan PSG usai memberi kontrak baru bernilai jutaan poundsterling kepada Kylian Mbappe.
Selain itu, Tebas juga menyebut aliran dana besar yang dikucurkan bisa membuat City dan PSG memanipulasi keuangan mereka. Sehingga, keduanya berpotensi melanggar aturan FFP dari UEFA.
"UEFA mengizinkan adanya kerugian karena klub-klub mengurangi omzet mereka, tetapi PSG malah meningkatkan gaji dengan jumlah yang luar biasa selama Covid," kata Presiden La Liga.
"Gaji mereka [PSG] musim 2021/22 adalah 600 juta euro (Rp 9,3 triliun). Ini mustahil. Belum lagi kontrak baru Mbappe. Jelas mereka tidak menerapkan aturan FFP. Ini membahayakan seluruh ekosistem keuangan di Eropa."
Sebelumnya, Tebas juga sempat geram karena Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mencabut sanksi dari UEFA berupa larangan bermain dua tahun di kompetisi Eropa yang diberikan kepada Man City pada 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
"Pada satu waktu, Man City memiliki 68 persen pemasukan dari komersial. Real Madrid 54 persen. Ini mustahil. Man City sebagai sebuah mereka tidak bernilai setinggi itu. Mereka disanksi, lalu dibatalkan. PSG bahkan lebih fatal."
La Liga menyatakan akan mempelajari opsi langkah hukum lebih lanjut kepada dua klub tersebut. Terlebih, Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi memiliki potensi konflik kepentingan karena ia juga menduduki jabatan penting di UEFA dan Asosiasi Klub Eropa (ECA).