Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Profil Agus Fauzan: Wasit Terbaik Piala Menpora yang Rugikan Persebaya di Liga 1
1 Maret 2022 12:24 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ada jumlah keputusan kontroversial yang dibuat wasit Agus. Namun, yang paling disorot adalah pelanggaran Fachruddin Aryanto kepada Samsul Arif di kotak penalti Madura United pada menit ke-70.
Samsul dengan lihai melakukan gerakan mengecoh untuk melepaskan diri dari kawalan Fachruddin. Lantas, Fachruddin membuat tekel yang mengenai kaki Samsul, atau lebih tepatnya menggaet kaki Samsul, hingga Samsul terjatuh.
Akan tetapi, wasit menyatakan hal itu bukanlah pelanggaran. Padahal, wasit Agus tepat berada di depan kejadian dan pandangannya tak terhalang apa pun saat momen tersebut. Tak pelak, Aji Santoso selaku pelatih Persebaya menjadi kesal.
''Saya tak habis pikir sama [insiden] Samsul Arif itu tadi. Saya melihat tayangan ulang apakah penalti atau tidak. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk fair. Tak usah saya yang nilai, biar masyarakat dan penonton di TV yang menilai apakah itu penalti atau tidak,'' kata Aji dalam konferensi pers usai laga, Senin (28/2).
ADVERTISEMENT
''Wasit posisinya dua meter dari kejadian itu, dan itu seribu persen penalti!'' tegas Aji.
Profil Agus Fauzan: Wasit Terbaik Piala Menpora yang Bikin Kontroversi di Liga 1
Agus Fauzan Arifin lahir di Margokaton, Sleman, Yogyakarta pada 25 Agustus 1987. Selain menjadi wasit, ia juga merupakan prajurit TNI Angkatan Udara (AU) berpangkat Sersan Dua (Serda).
Dari data yang bisa dihimpun Transfermarkt, Agus tercatat sudah memimpin pertandingan Liga Indonesia sejak 2016. Total, ia telah memimpin 48 laga lintas ajang, dengan catatan pemberian 205 kartu kuning, 12 kartu kuning berujung kartu merah, 5 kartu merah, dan 13 hukuman penalti.
Khusus di Liga 1 2021/22, wasit Agus telah memimpin total 11 laga, termasuk laga Persebaya vs Madura United. Dalam laga lain yang dipimpinnya juga terdapat kontroversi.
ADVERTISEMENT
Pada 18 Januari 2022, wasit Agus setidaknya menghasilkan dua keputusan kontroversial dalam laga Borneo FC vs Persib di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Laga itu sendiri berkesudahan 1-0 untuk kemenangan 'Maung Bandung'.
Kontroversi pertama adalah insiden yang melibatkan Rifad Marasabessy dari kubu Borneo FC dan Ardi Idrus dari kubu Persib di babak pertama. Ardi dan Rifad sedang berebut bola di sisi tepi lapangan.
Ardi lalu terjatuh, wasit meniup peluit, Ardi memegang bola dengan tangannya usai wasit telah meniup peluit tanda pelanggaran. Walaupun, momen antara Ardi jatuh lalu memegang bola cukup tipis dengan momen sebelum wasit meniup peluit.
Terlepas dari itu, Rifad masih meneruskan gerakannya. Alhasil, kakinya tampak menendang bagian perut Ardi. Situasi sempat tegang, tetapi wasit tak memberi kartu apa pun ke Rifad.
Kedua, terjadi pada menit 75 ketika Persib sudah unggul 1-0 berkat gol Mohammed Rashid. Situasinya, semua pemain Borneo FC kecuali kiper mereka, Gianluca Claudio Pandeynuwu, sedang berada di area lapangan permainan Persib.
ADVERTISEMENT
Lantas, Persib mendapat momentum melakukan serangan balik saat Borneo FC sedang asyik menyerang. Salah seorang pemain Persib melepas umpan datar ke depan saat masih di area lapangan permainan sendiri, belum melewati garis tengah.
David pun masih belum melewati garis tengah ketika umpan itu dilepaskan, meski posisi berdirinya di depan outfield player terakhir Borneo FC. Striker Brasil itu lantas mengejar bola, tetapi lalu hakim garis mengangkat bendera tanda offside dan Agus mengamini itu.
Cukup ironis mungkin untuk melihat wasit Agus Fauzan menciptakan sejumlah kontroversi di Liga 1 2021/22. Sebab, Agus sendiri terpilih sebagai wasit terbaik turnamen pramusim Piala Menpora 2021.
Banyaknya keputusan wasit membuat Komite Wasit meminta wasit-wasit untuk segera dievaluasi. Bahkan, departemen wasit PSSI yang menunjuk wasit yang bertugas di Liga 1 juga punya kans dievaluasi.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah mempertanyakan ke departemen wasit tolong dievaluasi. Cuma kami harus berangkat dari praduga tak bersalah tunggu laporan dari departemen wasit. Apa itu unsur sengaja atau tidak sengaja kan harus dievaluasi dulu," ucap Wakil Ketua Komite Wasit, Hasani Abdulgani, kepada kumparan, Senin (28/2).
"Soal layak tidak layak saya lebih percaya ke departemen wasit. Kalau begini terus kami akan evaluasi departemen wasit. Tetapi kami juga tidak bisa gegabah," tambahnya.