Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
PSSI Kesal Timnas Indonesia Diimbangi Laos: Kalau Gak Kecewa, Gak Sayang
15 Desember 2024 12:13 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak? Ini adalah kali pertama Timnas Indonesia ditahan imbang Laos kala bertanding di markas sendiri.
Berdasarkan data yang dihimpun dari RSSSF dan 11v11, Indonesia pertama kali bertemu Laos pada 26 November 1969 dalam ajang King’s Cup di Bangkok, Thailand. Indonesia saat itu menang 3-0.
Sejak saat itu, Indonesia sempat tidak pernah merasakan hasil imbang apalagi kalah saat menjamu Laos di kandang sendiri di level senior. Sebenarnya, Indonesia pernah diimbangi Laos 2-2 pada Piala AFF 2012, tetapi itu terjadi di Stadion Bukit Jalil, Malaysia.
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, secara terbuka mengaku kecewa dengan performa Timnas Indonesia saat melawan Laos. Baginya, ini tak bisa diterima, mengingat Indonesia kini ada 125 dunia, sedangkan Laos terjerembab di urutan 186.
Arya juga tidak menerima alasan jika hasil imbang ini karena Shin Tae-yong memainkan pemain mayoritas berusia di bawah 22 tahun. Sebab, Laos juga diisi banyak pemain muda. Berdasarkan data Transfermarkt, rata-rata usia pemain Indonesia adalah 21,0 tahun; sedangkan rata-rata usia pemain Laos adalah 23,1 tahun.
ADVERTISEMENT
"Kecewa, siapa yang enggak kecewa? Kalau dibilang itu [seri lawan Laos] hasil maksimal, berarti enggak sayang sama timnas. Kalau sayang, ya, kecewa. Karena Laos secara peringkat jauh sama kita. Lalu dari jumlah nilai pemain tuh kita Rp 62 miliar, sementara Laos Rp 33 miliar, hampir dua kali lipat. Kalau alasan kita pemain usia muda, Laos juga usia muda," kata Arya saat wawancara eksklusif dengan kumparan.
"Kalau alasannya bilang passing pemain jelek, mana yang jelek jangan diturunkan. Kita khawatir ini seperti anggap enteng karena lawan Laos pemain muda. Jadi bukan pemain terbaik yang diturunkan. Seperti pas lawan China [di Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia], kita punya komposisi terbaik tapi tak diturunkan. Harusnya menang banyak dulu, baru dikasih komposisi pemain berbeda. Ini kita kecewa. Enggak ada alasan," tambahnya.
Arya tidak menampik bahwa Piala AFF memang salah satu tujuannya untuk mencari regenerasi pemain dan tambahan stok pemain berkualitas untuk Kualifikasi Piala Dunia. Namun, bukan berarti hasil buruk bisa diwajarkan oleh Ketum PSSI, Erick Thohir.
ADVERTISEMENT
"Pak Erick [Thohir] selalu bilang kita selalu ingin yang terbaik di AFF. Enggak ada namanya kita kalah saja karena cuma cari pengalaman di sini," tegasnya.
Selanjutnya, Timnas Indonesia akan menantang Vietnam dalam matchday ketiga Piala AFF 2024 di Stadion Viet Tri pada Minggu (15/12). Arya berharap para pemain 'Garuda' bisa bermain lebih baik dan tanpa beban.
"Kita harapkan pemain kita lebih lepas mainnya. Pemain bisa makin tertekan atau lebih lepas kalau lawannya lebih kuat. Tapi yang kita harapkan beban lepas, jadi mainnya keren. Dengan tekanan tinggi, bisa lebih lepas. Apalagi ada pemain-pemain yang belum pernah main kayak Rivaldo Pakpahan," ucap Arya.
"Andaikan kita menang kemarin [lawan Laos], yang tertekan Vietnam karena mereka akan mepet banget jadwalnya di ujung. Kita mepet di awal, di ujung lebih lega. Kondisi semua negara sama. Makanya ini kunci itu penting. Tapi ya sudahlah. Mudah-mudahan pemain kita lepas lawan Vietnam agar lebih oke," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara ini, Timnas Indonesia berada di urutan puncak klasemen Grup B Piala AFF 2024 dengan 4 poin dari 2 kali main, yakni menang 1-0 atas Myanmar di Yangon dan seri 3-3 dengan Laos di Manahan. Vietnam baru sekali main, yakni saat mengalahkan Laos 4-1 di Vientiane, sehingga kini mereka di urutan 2 dengan 3 poin.