Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Kompetisi Liga 2 belum dimulai, tetapi Rans Cilegon FC sudah mendapatkan isu yang tak sedap. Beredar kabar, Pemkot Cilegon tak setuju Raffi Ahmad mengakuisisi Cilegon United dan mengubahnya menjadi Rans Cilegon FC.
ADVERTISEMENT
Namun, kabar tersebut segera dibantah oleh Dewan Penasehat Rans Cilegon FC yang juga eks pemilik Cilegon United, Yudhi Apriyanto. Menurutnya, Pemkot tak punya andil dalam menentukan masa depan Cilegon United.
"Mereka meributkan wali kota sebagai ketua dewan pendiri. Di AD/ART, saya jelaskan sekali lagi bahwa ketua dewan pendiri itu hanya penghormatan kami kepada wali kota karena saya mendirikan klub di wilayahnhya," ucap Yudhi kepada kumparan, Sabtu (17/4).
"Tidak ada hubungan hukum atau klausul apa-apa untuk pendiri. Kecuali ia diberikan saham atau ada saham di perusahaan," tambahnya.
Yudhi melanjutkan dirinya memang menguasai saham dari Cilegon United. Oleh karena itu, ia berhak memutuskan terkait masa depan klub yang berkiprah di kompetisi nomor dua Liga Indonesia itu.
ADVERTISEMENT
"Mayoritas saham saya yang kuasi kok, jadi saya punya hak preogratif untuk menentukan arah dan kebijakannya," tutur Yudhi.
Pada akhir Maret lalu, Raffi Ahmad secara resmi mengakuisisi kepemilikan dari Cilegon United. Yudhi yang saat itu menjabat sebagai presiden Cilegon United mengaku berat saat melepas klub yang sudah bertahun-tahun dibinanya tersebut.
Bahkan di hadapan awak media, Yudhi tampak tak kuasa menahan isak tangisnya. Menurutnya, melepas Cilegon United merupakan salah satu pilihan terberat dalam hidup.
Namun diakui, hal itu merupakan pilihan realistis untuk tetap menghidupi harapan klub di tengah krisis finansial yang melanda.