Real Madrid, Barcelona & Juventus Pembohong Besar Lebih dari Vladimir Putin

4 Maret 2022 6:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fans Manchester City memegang poster penolakan European Super League di di Stamford Bridge, London, Inggris. Foto: JUSTIN TALLIS / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Fans Manchester City memegang poster penolakan European Super League di di Stamford Bridge, London, Inggris. Foto: JUSTIN TALLIS / AFP
ADVERTISEMENT
Real Madrid, Barcelona, dan Juventus tampaknya masih bersikeras melaksanakan European Super League (ESL) meski sudah ditentang berbagai pihak. Kini, ketiga klub tersebut dilaporkan tengah menyiapkan format baru untuk mewujudkan ESL.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 12 tim penggagas ESL, termasuk 6 klub Premier League, yakni Liverpool, Manchester United, Man City, Tottenham Hotspur, Arsenal, dan Chelsea, secara bertahap telah menyatakan mundur usai gejolak protes dari para suporter dan pemain.
Namun, Real Madrid, Barcelona, dan Juventus masih kekeh dengan gagasan tersebut. Hal itu turut mendapat kritikan pedas dari Presiden La Liga, Javier Tebas, yang mengeklaim bahwa trio ESL itu telah mengadakan pertemuan di rumah Presiden Juventus, Andrea Agnelli, baru-baru ini.
Andrea Agnelli (kiri) dan Presiden UEFA, Aleksander Ceferin. Foto: AFP/Andreas Solaro
"Dia [Agnelli] harus menjelaskan, jika dia tidak menjelaskannya, dia akan berbohong. Seminggu yang lalu, saya pikir di rumahnya ada pertemuan tiga tim," kata Tebas, dikutip dari talkSPORT.
Sementara, Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, juga dibuat muak dengan manuver tiga raksasa Eropa itu. Terlebih, rencana anyar ketiga klub tersebut mencuat di tengah konflik Rusia-Ukraina.
Presiden La Liga, Javier Tebas. Foto: AFP/Roslan Rahman
“Saya harus mengatakan bahwa mereka yang berbicara tentang ESL tidak berbicara tentang sepak bola. Saya muak dan lelah dengan proyek non-sepak bola ini,” kata Ceferin dalam acara Football Business Summit yang diselenggarakan oleh The Financial Times.
ADVERTISEMENT
“Pertama, mereka meluncurkan ide omong kosong itu di tengah pandemi. Sekarang, kita membaca artikel bahwa mereka berencana untuk meluncurkan ide lain di tengah perang," imbuhnya tak habis pikir.