Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Setelah kabar mengenai kedekatannya dengan AC Milan berembus sejak awal Juli 2019 lalu, akhirnya Ismael Bennacer benar-benar resmi jadi pemain klub berjuluk Rossoneri tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs resmi Milan, Bennacer sudah sepenuhnya jadi milik Milan pada Minggu (4/8/2019). Milan diprediksi membayar mahar kurang lebih 16 juta euro kepada Empoli untuk memboyong Bennacer ke Milan, berikut dengan bonus-bonus yang kelak akan mereka berikan.
Sosok asal Aljazair itu dikontrak oleh Milan hingga 2024 mendatang. Ini berarti Bennacer akan bersama Milan sampai 2024 mendatang. Saat ini, Bennacer sendiri masih dalam masa liburan usai membela Aljazair di ajang Piala Afrika 2019 silam.
Bennacer adalah pemain yang lahir di Arles, Prancis, Desember 1997 silam. Ia belajar bermain bola di akademi Arles-Avignon, hingga akhirnya mampu menembus tim inti Arles pada 2014 silam. Pada 2015, ia meninggalkan Arles dan pindah ke Arsenal.
ADVERTISEMENT
Di Arsenal, ia mengoleksi 23 penampilan bersama tim U-23 Arsenal. Pada Januari 2017, ia sukses masuk tim inti Arsenal. Namun, ia tidak bertahan lama di Arsenal, hingga akhirnya ia dipinjamkan ke tim Ligue 2, Tours. Awal musim 2017/18, ia pun memutuskan hengkang ke Empoli.
Bersama Empoli-lah, talenta Bennacer mulai mekar. Ia sukses mengantarkan Empoli promosi ke Serie A pada musim 2018/19. Walau pada akhirnya Empoli harus terdegradasi dari Serie A di musim yang sama, bukan berarti Bennacer tampil buruk.
Menyitat dari Whoscored, selama musim 2018/19 silam, catatan individu Bennacer cukup apik. Dari segi pertahanan, Bennacer sukses menorehkan rataan tekel sebesar 2,6 kali per laga serta rataan intersep 1,5 kali per laga. Hal itu menunjukkan kemampuan Bennacer dalam menahan dan membaca serangan lawan.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, ia juga andal ketika menyerang dan mendistribusikan bola. Ia memiliki angka rataan dribel per laga sebesar 1,8 kali. Persentase umpan suksesnya cukup tinggi, yakni 86.4% dengan rataan umpan per laga sebanyak 51,4 kali. Ia juga berhasil menorehkan 5 assist sepanjang musim 2018/19.
Jika menilik catatan tersebut, terlihat bahwa Bennacer mampu bermain di tiga posisi, yakni gelandang bertahan, gelandang tengah, serta gelandang serang. Meski begitu, ia lebih banyak bermain di posisi gelandang bertahan, berperan sebagai regista di depan bek.
Selain di level klub, Bennacer juga tampil ciamik bersama Timnas Aljazair. Bermain di Piala Afrika, ia sukses mendapatkan gelar sebagai pemain terbaik dan pemain muda terbaik di turnamen tersebut. Ia juga sudah membela Aljazair sebanyak 16 kali, meski pernah juga bermain untuk Timnas U-18 dan U-19 Prancis.
ADVERTISEMENT
Melihat kemampuannya yang apik dalam bertahan maupun menyerang, Bennacer bisa jadi sosok yang menghidupkan lini tengah Milan. Pada musim 2018/19 silam, Milan tidak memiliki pemain yang andal di tengah. Jika menyerang, kadang mereka terlalu mengandalkan lini serang, tanpa adanya sosok yang menopang dari tengah.
Selain itu, Milan juga tidak memiliki pemain yang mampu menjadi distributor bola yang apik. Hadirnya Bennacer ini diharapkan mampu mengisi kekosongan dua peran tersebut. Apalagi, Bennacer juga sampai menolak tawaran dari klub lain hanya agar bisa bermain di Milan.
Pertanyaannya, mampukah Bennacer menjawab tantangan itu dan bermain apik bersama Milan ?