Sempat Unggul, Chelsea Akhirnya Diimbangi Sheffield United

31 Agustus 2019 23:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Mateo Kovacic (kiri) saat melawan Sheffield United. Foto: Action Images via Reuters/Paul Childs
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Mateo Kovacic (kiri) saat melawan Sheffield United. Foto: Action Images via Reuters/Paul Childs
ADVERTISEMENT
Meski tampil di Stamford Bridge, pada akhirnya Chelsea harus menerima hasil imbang 2-2 melawan Sheffield United FC, Sabtu (31/8/2019) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Sempat unggul lewat dua gol Tammy Abraham ('19, '43), Chelsea harus rela gawangnya kebobolan lewat dua gol yang dicetak Callum Robinson ('46) dan gol bunuh diri Kurt Zouma ('89).
Akibat hasil ini, Chelsea harus rela tertahan di peringkat 9 dengan raihan 5 poin. Sedangkan Sheffield mampu mengungguli Chelsea di peringkat 8 dengan raihan poin yang sama, namun mereka unggul selisih gol atas Chelsea.
***
Pada pertandingan ini, Chelsea menurunkan susunan pemain inti mereka. Ada trio Christian Pulisic, Tammy Abraham, dan Mason Mount di lini depan, ditemani Mateo Kovacic, Jorginho, dan Ross Barkley di lini tengah. Lini pertahanan dikomandoi Kurt Zouma dan Fikayo Tomori.
Sementara itu, Sheffield United juga turun dengan para pemain kunci. Oliver McBurnie dan Callum Robinson mengisi lini depan, diapit Luke Freeman, Oliver Norwood, dan John Lundstram di lini tengah. Jack O'Connell, John Egan, dan Chris Basha, mengisi lini pertahanan.
ADVERTISEMENT
Sejak awal pertandingan, Chelsea sudah tampil lebih dominan atas Sheffield. Tiga pemain depan mereka, Mount, Abraham, dan Pulisic, mampu memberikan ancaman demi ancaman bagi pertahanan Sheffield. Mereka juga ditopang oleh Kovacic dan Barkley yang acap mendistribusikan bola ke depan.
Tekanan demi tekanan yang dilancarkan 'Si Biru' membuat Sheffield kelimpungan. Alhasil, dalam beberapa kesempatan mereka sedikit gagap dalam menghadapi serangan Chelsea. Kegagapan ini berbuah petaka pada menit 19.
Bermula dari serangan yang dilakukan Cesar Azpilicueta di sisi kiri pertahanan Sheffield, bola dilambungkan ke arah kotak penalti. Sial bagi Sheffield, Dean Henderson, sang kiper, salah mengantisipasi bola. Bola pun mendarat mulus di kaki Abraham yang mampu menceploskan bola ke gawang. Skor 1-0 untuk Chelsea.
ADVERTISEMENT
Setelah gol pertama tercipta, Chelsea tampil makin menggila. Dari segi persentase penguasaan bola, mereka unggul jauh atas Sheffield, dengan torehan 63% berbanding 37%. Hal yang sama juga berlaku dalam total tembakan yang mereka lepas. Chelsea mampu melepas 9 tembakan, berbanding 3 milik Sheffield.
Namun, bukan berarti Sheffield tidak menekan. Pada menit 39, mereka mampu mencetak peluang lewat Robinson, memanfaatkan umpan Basham. Sayang, sepakan dari Robinson masih melebar di sisi kiri gawang Chelsea. Ada sengatan yang bisa mereka berikan.
Tapi, Chelsea memang unggul atas Sheffield di babak pertama ini. Kali ini, diawali oleh koordinasi pertahanan yang buruk, Abraham mampu menyelinap masuk kotak penalti setelah menerima umpan Jorginho. Ia mampu menundukkan Henderson untuk kedua kalinya, mengubah skor menjadi 2-0 untuk Chelsea.
ADVERTISEMENT
'Si Biru' sebenarnya bisa saja menutup babak pertama dengan keunggulan tiga angka. Namun, gol yang berhasil dicetak Azpilicueta dianulir wasit, karena telah terjadi pelanggaran yang dilakukan pemain Chelsea sebelumnya. Alhasil, skor 2-0 tidak berubah hingga babak pertama rampung.
Memasuki babak kedua, Sheffield menggeliat. Mereka mampu mencetak gol pada menit 46. Kali ini, Robinson tidak mengulangi kesalahannya di babak pertama. Setelah menerima umpan Enda Stevens, Robinson sukses membobol gawang Kepa Arrizabalaga, mengubah kedudukan menjadi 2-1.
Setelah gawangnya kebobolan, Chelsea langsung memperbaiki permainan tim mereka. Tekanan yang sempat mengendur di awal babak kedua, kembali mereka perbaiki. Ruang di lini pertahanan juga mereka tutup sedemikian rupa, agar para penyerang Sheffield tidak bebas bergerak.
ADVERTISEMENT
Pada menit 60, Chelsea memasukkan Willian menggantikan Barkley. Masuknya sosok asal Brasil itu menegaskan bahwa Chelsea tidak ingin membiarkan Sheffield bermain sesuka hati. Merespons pergantian Chelsea ini, Sheffield memasukkan David McGoldrick pada menit 64.
Masuknya dua pemain baru ini membuat permainan jadi lebih hidup. Tidak seperti babak pertama, Sheffield mampu tampil lebih apik di babak kedua ini meski mendapatkan tekanan dari Chelsea. Memang dari segi penguasaan bola mereka kalah (42% berbanding 58%).
Tammy Abraham merayakan golnya ke gawang Sheffield United. Foto: Action Images via Reuters/Paul Childs
Tapi, dari segi tembakan yang dilepaskan, Sheffield unggul atas Chelsea, Mereka mampu menorehkan 5 tembakan, dan 3 di antaranya mengarah ke gawang. Hal itu menunjukkan bahwa mereka bisa menyajikan permainan yang efektif.
Memasuki 10 menit terakhir, Sheffield memasukkan Lys Mousset dan Ben Osborn untuk menambah tekanan ke gawang Chelsea. Di sisi lain, Chelsea juga memasukkan dua pemain baru, yakni Michy Batshuayi dan Billy Gilmour untuk menjaga keseimbangan permainan.
ADVERTISEMENT
Jelang laga usai, tepatnya pada menit 89, petaka menghampiri Chelsea. Maksud hati ingin mengadang umpan silang Robinson, Zouma justru malah membelokkan bola ke gawang sendiri. Skor pun berubah jadi 2-2. Chelsea tersudut.
Di sisa akhir waktu babak kedua, Chelsea berusaha keras mencari gol tambahan. Beberapa serangan berusaha mereka lancarkan ke lini pertahanan Sheffield. Namun, hingga laga usai, skor 2-2 tidak berubah.