Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Keputusan Seto Nurdiantoro untuk melatih PSIM Yogyakarta di Liga 2 2020 mendapat respons dari kelompok suporter PSS Sleman yakni Slemania. Melalui sang Presidium, Asep Handi Kurniawan, Slemania mengaku legawa dengan putusan pelatih yang sudah dua tahun bersama PSS itu.
ADVERTISEMENT
''Di kompetisi sepak bola Indonesia kita tak pernah bisa menebak. Maksdunya, perpindahan pemain atau pelatih adalah kondisi yang wajar,'' kata Asep ketika berbincang dengan kumparanBOLA melalui sambungan telepon, Rabu (29/1/2020).
''Sebenarnya kami amat menyangkan kepindahan Coach Seto. Tetapi bukan kepada Coach Seto, sih, tapi ke manajemen PSS,'' Asep menambahkan.
Perginya Seto dari PSS mencuat karena antara manajemen dan pelatih 45 tahun itu sudah tidak ada kecocokan. Paling mendasar kepergian Seto dari klub yang berbasis di Stadion Maguwoharjo adalah tak sejalannya pemilihan pemain. Alhasil pada pertengahan Januari lalu kedua pihak resmi berpisah.
Hanya berselang dua pekan setelah tak lagi melatih PSS , Seto kemudian resmi melatih PSIM. Tepat hari ini, manajemen Laskar Mataram membawa pulang Seto ke Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Seto bukan orang baru di PSIM. Sebab, pada 2013 hingga 2015, ia sempat melatih PSIM. Bahkan, Seto menyudahi kariernya sebagai pemain sepak bola bersama PSIM.
Akan tetapi, sepekan sebelum Seto benar-benar ke PSIM, pelatih 45 tahun itu sempat kedapatan bertatap muka dengan para manajemen PSIM. Ditengarai, kedua belah pihak membicarakan kerja sama.
''Kami juga sudah tahu pekan lalu. Intinya Coach Seto pergi kan karena profesional, ya. Pun dengan alasan lain kami tahu beliau mungkin rindu dengan PSIM karena pernah bermain dan melatih di sana.
''Kami teman-teman Slemania tetap respek, kok, dengan Coach Seto dan mendoakan yang terbaik untuk beliau,'' Asep menutup.