Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Simon Kjaer: Dulu Sosok Banyak Kontroversi, Kini Kapten Heroik
13 Juni 2021 18:32 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kjaer telah bertransformasi. Dulunya, ia adalah pemain yang beberapa kali menuai kontroversi. Misalnya, kita putar memori ke September 2009 ketika Denmark menghadapi Portugal di Kualifikasi Piala Dunia 2010.
Pada waktu itu, Kjaer membeberkan cara kontroversial untuk menghentikan Cristiano Ronaldo kepada wartawan. Dia bilang, CR7 harus disetop dengan serangkaian pelanggaran kecil dan satu tekel keras.
Tak pelak, Federasi Sepak Bola Portugal geram. Mereka mengadu ke FIFA dan meminta Kjaer diskors karena perilaku tak sportif. Namun akhirnya, sosok yang kala itu membela Palermo terlepas dari hukuman usai mediasi Asosiasi Sepak Bola Denmark.
Pada 2016, Simon Kjaer yang memperkuat Fenerbahce berani berbicara sesuatu tentang Zlatan Ibrahimovic. Dia menyebut pemain Swedia yang saat itu membela Manchester United tersebut sebagai pribadi yang arogan karena mencekiknya dalam laga Liga Europa.
ADVERTISEMENT
"Dia adalah tipe pemain yang membusungkan dada, yang arogan. Itu adalah cara dia bermain," kata Kjaer kepada Swedish Channel 9, dikutip dari Fox Sports.
"Ini adalah bagian dari sepak bola dan saya tidak menganggapnya terlalu serius. Ini bukan pertama kalinya saya bermain melawan dia dan saya tahu bagaimana dia bereaksi. Itu bukan masalah. Ini, seperti yang saya katakan, adalah bagian dari permainan," lanjutnya.
Namun, ada kalanya juga, Kjaer menjadi sosok kontroversial akibat ulah pihak lain. Palermo, misalnya, ketika pada 2010 ingin melegonya ke Tottenham Hotspur, tetapi akhirnya ia dilepas ke VfL Wolfsburg.
Ada juga kontroversi yang menyelimutinya pada 2015. Kala itu, sejumlah media Inggris mewartakan bahwa Simon Kjaer mengaku pernah menolak Liverpool karena ingin memenangi trofi.
ADVERTISEMENT
Pada masa itu, Liverpool memang sedang tidak seperti sekarang di era Juergen Klopp. Itu adalah masa ketika The Reds dipandang sebelah mata karena kurang prestasi.
“Liverpool menginginkan saya, tetapi saya ingin [memenangi] kejuaraan, saya ingin memenangi trofi,” katanya kepada media Turki, Haber Turk, yang juga dikutip oleh median Inggris, Evening Standard.
Namun kemudian, pria bernama Lars Hendel selaku penasihat media Kjaer mengklarifikasi hal tersebut. Menurutnya, bek kelahiran Horsens itu tak pernah berkata demikian, melainkan dibuat-buat.
"Dia (Simon Kjaer) tidak pernah mengatakan itu (soal menolak Liverpool karena trofi). Kutipan dari [media] Turki adalah sampah. Simon Kjaer tidak pernah menyebut LFC. Saya tahu sebagai penasihat medianya," tulisnya di Twitter.
Sekarang, Kjaer menjadi sosok yang berbeda. Dia sedang tidak menjadi pemain kontroversial, melainkan kapten Denmark yang spesial di hati banyak orang. Pertolongannya kepada Christian Eriksen adalah bukti nyata.
ADVERTISEMENT
Kjaer memberi pertolongan pertama dengan memastikan rekannya itu tidak memakan lidahnya sendiri. Bukti kesigapannya sebagai kapten Denmark.
Kjaer juga menyuruh rekan-rekannya untuk menutupi Eriksen saat sedang diberi pertolongan oleh tim medis agar tidak disorot oleh kamera. Tak sampai di situ, ia pun berusaha menenangkan kekasih eks gelandang Spurs tersebut yang tampak histeris.
****