Steve Nash Jabarkan Alasan Mengapa La Liga Perlu Digelar di AS

6 Desember 2018 15:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Steve Nash bersama Mauricio Pochettino di kamp latihan Tottenham Hotspur. (Foto: AFP/Frederic J. Brown)
zoom-in-whitePerbesar
Steve Nash bersama Mauricio Pochettino di kamp latihan Tottenham Hotspur. (Foto: AFP/Frederic J. Brown)
ADVERTISEMENT
Sejak awal musim 2018/19 digulirkan, La Liga melalui sang presiden Javier Tebas sudah menyuarakan rencana untuk menggelar satu pertandingan di Amerika Serikat. Akan tetapi, sampai hampir setengah musim kompetisi berjalan kepastian akan laga di luar negeri itu belum juga tercapai.
ADVERTISEMENT
Pihak La Liga, bersama dua klub yang rencananya akan bertanding di Amerika Serikat, Girona dan Barcelona, sebenarnya sudah mencapai kata sepakat. Dua klub Catalunya itu sudah meneken nota persetejuan yang telah dikirimkan La Liga kepada RFEF. Jika disetujui, maka Girona akan 'menjamu' Barcelona di Hard Rock Stadium, Miami, FL, Minggu (27/1/2019) WIB mendatang.
Namun, upaya La Liga untuk mewujudkan ini sedari awal memang sudah mendapatkan tentangan. Awalnya, rencana ini ditolak oleh asosiasi pemain yang dipimpin oleh David Aganzo. Belakangan, para petinggi organisasi sepak bola, mulai dari presiden RFEF Luis Rubiales sampai presiden FIFA Gianni Infantino, juga ikut-ikutan menolak.
La Liga tidak menyerah. Mereka terus berupaya agar rencana yang merupakan bagian dari kerjasama 15 tahun dengan Relevent Sports itu tetap terwujud. Mereka sudah mencari dukungan dari fans lewat iklan besar di harian Miami Herald. Kemudian, sepekan yang lalu La Liga bahkan sudah menyeret RFEF ke meja hijau untuk memaksa mereka memberi persetujuan.
ADVERTISEMENT
Di antara gelombang penolakan tersebut, sebuah dukungan muncul dari sosok bernama Steve Nash. Legenda NBA asal Kanada ini memang dikenal sebagai penggemar sepak bola di mana klub favoritnya adalah Tottenham Hotspur. Pada Maret 2018 lalu, pria kelahiran Johannesburg ini juga telah resmi menjadi pandit Bleacher Report.
Keterlibatan Nash di sepak bola tak sampai di situ karena mantan playmaker Phoenix Suns ini sekarang tercatat sebagai salah satu pemilik klub Segunda Division, Real Mallorca. Dengan kapasitasnya itulah Nash berbicara panjang lebar soal mengapa La Liga seharusnya memang menggelar pertandingan di Amerika Serikat.
Bagi Nash, menggelar pertandingan di Amerika Serikat adalah sebuah kesempatan emas, utamanya karena penggemar sepak bola di sana semakin banyak dan mereka haus akan hiburan berkualitas.
ADVERTISEMENT
"Kupikir hal terbesar yang orang Amerika tahu soal La Liga adalah Leo Messi, Cristiano Ronaldo, Real Madrid, dan Barcelona. Padahal, ada banyak pemain hebat lain, seperti Luka Modric yang tampil begitu hebat musim panas lalu (di Piala Dunia 2018, red). Untuk orang Amerika, penting sekali untuk belajar soal pemain-pemain seperti ini, kemudian dilanjutkan dengan belajar sejarah dan cerita klub-klubnya," buka Nash dalam wawancara dengan La Liga.
"Kupikir, itulah yang sekarang sedang terjadi. Ada banyak fans yang sudah mulai paham soal klub dan pemain La Liga. Mereka pun betul-betul menyaksikan La Liga, bukan cuma Liga Champions atau pertandingan-pertandingan Real Madrid dan Barcelona. Itu terjadi karena orang Amerika haus akan sepak bola dan Spanyol punya sepak bola yang fantastis."
ADVERTISEMENT
Steve Nash saat membela LA Lakers. (Foto: AFP/Frederic J. Brown)
zoom-in-whitePerbesar
Steve Nash saat membela LA Lakers. (Foto: AFP/Frederic J. Brown)
"Untuk memperkenalkan sesuatu memang butuh waktu lama. Namun, satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah terus berusaha. Salah satu caranya adalah dengan terus datang setiap musim panas untuk bermain. Selain itu, rencana La Liga untuk menggelar pertandingan di Miami musim ini juga sangat penting untuk perkembangan itu. Kalau La Liga ingin orang Amerika betul-betul menyadari kehadiran mereka, itu harus dilakukan," lanjut Nash.
Menurut Nash, La Liga memang harus mengambil langkah berani karena di Amerika situasinya berbeda. Ada pertarungan yang melibatkan banyak olahraga untuk mencuri hati masyarakat.
"Di Spanyol, sepak bola berada di atas segalanya. Di Amerika ada football, bola basket, bisbol, hoki, sepak bola, golf, tenis, dan semua itu punya massanya sendiri-sendiri. Kupikir, La Liga harus mengambil kesempatan untuk mencoba bertarung memperebutkan pasar tadi. Untuk menggemukkan basis penggemar, hal itu wajib dilakukan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Nash menjelaskan soal bagaimana sepak bola berkembang di Amerika Serikat. Baginya, ini adalah masa-masa yang menyenangkan untuk menjadi fans sepak bola di Negeri Paman Sam.
"Di MLS, nilai setiap waralabanya selalu meningkat setiap tahun. Orang-orang Amerika pun jadi semakin paham, tak cuma akan keberadaan olahraganya, tetapi juga pemainnya, klubnya, liganya. Bagi para fans, edukasi sangat penting agar mereka bisa menjadi fans garis keras.Intinya, di Amerika sepak bola berada dalam trek trajektori yang benar," tutup pria 44 tahun tersebut.