Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Untuk kedua kalinya dalam satu bulan Juventus harus mengakui keunggulan Lazio dengan skor 1-3. Setelah kalah di Serie A pada awal Desember, 'Si Nyonya Tua' harus menelan pil pahit lagi pada final Supercoppa Italiana 2019, Minggu (22/12) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Lazio mencetak gol lebih dulu lewat Luis Alberto pada menit ke-16 sebelum Paulo Dybala menyamakan kedudukan di pengujung babak pertama. Kemudian, Lazio memastikan kemenangan lewat gol-gol Senad Lulic dan Danilo Cataldi pada babak kedua.
Dari pertandingan ini ada sejumlah fakta menarik yang muncul. Berikut kumparanBOLA sampaikan untuk Anda.
1) Lazio Batu Sandungan Juventus
Dalam tiga tahun terakhir, Juventus kalah dalam dua Supercoppa Italiana dan keduanya terjadi ketika mereka berhadapan dengan Lazio. Dua tahun silam, Lazio sukses menekuk Juventus 3-2 dalam laga di Olimpico.
Ciro Immobile mencetak dua gol pada laga tersebut sebelum Dybala melakukan hal serupa untuk menyamakan kedudukan. Akan tetapi, Alessandro Murgia kemudian mencetak gol di injury time untuk mengunci kemenangan bagi Biancocelesti.
ADVERTISEMENT
2) Rekor Supercoppa Dybala
Gol ke gawang Thomas Strakosha yang dicetak di King Saud University Stadium adalah gol keempat Dybala di ajang Supercoppa Italiana. Ini membuatnya jadi topskorer sepanjang masa kompetisi ini.
Dybala sudah berhasil mengungguli Alessandro Del Piero, Carlos Tevez, Samuel Eto'o, dan Andriy Shevchenko yang masing-masing punya koleksi tiga gol. Menariknya, semua gol Dybala dilesakkan ke gawang Lazio.
Gol pertama Dybala berseragam Juventus lahir di laga Supercoppa melawan Lazio tahun 2015. Kemudian, dua gol berikutnya lahir di 2017 dan satu gol lagi pada 2019.
3) Lulic Samai Nedved
Kapten Lazio, Lulic, mencatatkan sebuah rekor spesial berkat golnya ke gawang Wojciech Szczesny. Dengan itu, dia menjadi pemain Lazio kedua yang sukses mencetak gol pada final Coppa Italia dan Supercoppa Italiana setelah Pavel Nedved (2000).
ADVERTISEMENT
Adapun, gol yang dicetak Lulic di final Coppa Italia itu terjadi pada edisi 2013. Berkat gol tunggal pemain asal Bosnia-Herzegovina itu, Gli Aquilotti menang atas rival sekotanya, Roma.
4) Inzaghi Terhebat setelah Eriksson
Lazio pernah menjadi kekuatan mengerikan di Italia dan Eropa pada era kepelatihan Sven-Goeran Eriksson di akhir 1990-an sampai awal 2000-an. Kebetulan, Simone Inzaghi adalah bagian dari tim tersebut.
Sebagai pelatih, Inzaghi pun bisa membawa Lazio jadi tim yang disegani lagi di Italia. Pria 43 tahun itu sekarang sudah mengoleksi 3 trofi dengan rincian 2 Supercoppa dan 1 Coppa Italia. Raihan itu membuat Inzaghi jadi allenatore tersukses Lazio sejak Eriksson.
5) Lazio Tersukses Ketiga di Supercoppa
Sejak digelar pada 1988, Supercoppa Italiana sudah melahirkan sembilan pemenang dan Lazio, dengan lima gelarnya, adalah tim tersukses ketiga di ajang ini bersama Internazionale.
ADVERTISEMENT
Total, Lazio sudah delapan kali berlaga di Supercoppa. Hanya Juventus (15), Milan (11), dan Inter (9) yang jumlah penampilannya lebih banyak. Gelar juara Lazio sendiri masing-masing diraih pada 1998, 2000, 2009, 2017, dan 2019.