Tak Mau Generasi Evan Dimas Terulang, Erick Thohir Ogah Bikin Program Kagetan

30 Juli 2024 10:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas U-19 Indonesia merayakan gelar juara Piala AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/7/2024). Foto: Rizal Hanafi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas U-19 Indonesia merayakan gelar juara Piala AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/7/2024). Foto: Rizal Hanafi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Timnas U-19 Indonesia mengunci titel juara Piala AFF U-19 2024 usai mengalahkan Thailand dalam final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Senin (29/7). Para pemain muda ini diharapkan bisa menjadi tulang punggung timnas senior nantinya.
ADVERTISEMENT
Gelar juara ini menuntaskan penantian 11 tahun usai Indonesia pertama kali juara Piala AFF U-19 pada 2013. Waktu itu, 'Garuda Muda' diperkuat Evan Dimas, Ilham Udin, Maldini Pali, Muhamad Hargianto, Zulfiandi, Muchlis Hadi, hingga Paulo Sitanggang.
Namun kini, sudah tidak ada lagi dari nama-nama itu yang dipanggil ke Timnas Indonesia senior. Bahkan, di era Shin Tae-yong, hanya Evan yang sempat dipanggil, tetapi itu pun terakhir 2022.
Sekarang, suporter berharap bahwa karier para pemain Timnas U-19 tetap pada level tertinggi. Ketum PSSI, Erick Thohir, menegaskan pihaknya terus konsisten berusaha membuat program terbaik untuk pembinaan yang berjenjang.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir berswafoto dengan sejumlah suporter saat pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Timnas Thailand pada final Piala AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/7/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
"PSSI memastikan bahwa semua tim ini punya program jangka menengah dan panjang. Jadi bukan program kagetan," terang Erick Thohir kepada wartawan di GBT.
ADVERTISEMENT
"Misalnya di U-17, ini ada training camp lagi, nanti U-20. Kita bahkan ada pertandingan di luar negeri lagi, dengan beberapa negara. Jadi kami terus lakukan ini. Membangun sepak bola full habis-habisan, itu pun tidak mengganti hasil yang baik, apalagi kalau kita malas-malas."
"Jadi saya tetap senang dengan dukungan pemerintah. Dan kemarin juga alhamdulillah, Pak Prabowo ketemu Presiden FIFA [Gianni Infantino], punya komitmen yang sama. Ketika Pak Jokowi membangun tim sepak bola, Pak Prabowo juga ingin memastikan ini berkelanjutan," tambahnya.
Untuk Timnas U-19, selanjutnya pasukan Indra Sjafri akan berjuang lolos Kualifikasi Piala Asia yang akan berlangsung 21-29 September mendatang. Indonesia berada di Grup F bersama Yaman, Timor Leste, dan Maladewa.
Pemain Timnas U-19 Indonesia Kadek Arel Priyatna dan rekan-rekannya berselebrasi usai mengalahkan Timnas Thailand pada final Piala AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/7/2024). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Terdapat 10 juara grup dan lima runner-up terbaik yang berhak melaju ke putaran final yang akan berlangsung di China pada tahun depan. Nah, pada Piala Asia, Indonesia harus bisa melangkah hingga semifinal agar bisa mentas di Piala Dunia. Sebab, cuma empat negara Asia yang bisa lolos ke Piala Dunia U-20.
ADVERTISEMENT
Ke depannya, PSSI juga ingin memperbaiki kualitas Elite Pro Academy. Lalu, mereka juga meningkatkan dana untuk Asprov PSSI.
"Elite Pro Academy setiap tahunnya diperbaiki, tidak mungkin PSSI bekerja sendiri saja. Nah karena itu kemarin di Asprov, kami menginginkan ada Liga 3 dan Liga 4 amatir yang boleh menggunakan dana dari APBD," tutur Erick.
"Bahkan bantuan PSSI ke Asprov naik dari Rp 300.000.000 ke Rp 500.000.000, di mana Rp 100.000.000 itu untuk gaji technical director di daerah, yang selama ini gajinya belum ada, jadi kita coba tanggung. Nah ini komitmen bahwa tadi pembangunan sepak bola, harus dari bawah," tandasnya.
Reporter: Farusma Okta Verdian