Walau Ada Rintangan, Indonesia Tatap Optimistis Homeless World Cup 2024

19 September 2024 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah atlet sepakbola Timnas Homeless Indonesia berfoto saat pelepasan untuk World Cup Homeless 2024 di Kantor Kemenpora RI, Jakarta, Kamis (19/9/2024). Foto: Azrumi El Ghazali/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah atlet sepakbola Timnas Homeless Indonesia berfoto saat pelepasan untuk World Cup Homeless 2024 di Kantor Kemenpora RI, Jakarta, Kamis (19/9/2024). Foto: Azrumi El Ghazali/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia menatap optimistis Homeless World Cup (HWC) 2024, meski sejumlah rintangan mengadang dalam persiapannya. Mereka telah melakukan persiapan begitu matang dibanding tahun-tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Homeless World Cup 2024 dijadwalkan bergulir selama 21-28 September. Korea Selatan ditunjuk sebagai tuan rumah pada edisi kali ini. Lebih dari 40 negara dari seluruh dunia dipastikan berpartisipasi pada ajang ini.
Pelatih tim Indonesia HWC, Aulia Rahman, mengungkap bahwa terdapat sejumlah rintangan mengadang dalam mempersiapkan materi pemainnya. Bahkan hingga detik akhir keberangkatan, Rahman akui bahwa dirinya buta kekuatan lawan pada ajang tersebut.
"Kami tahu memang [persiapan] tidak mudah, tapi dengan kerja keras yang sudah kami lakukan di lapangan dan segala macam rintangan, kami tetap optimistis. Kalau kekuatan [lawan], kami agak buta sebenarnya, kalau bicara negara mana yang harus diwasdapai, Homeless World Cup itu materi pemainnya pasti berubah," kata Rahman kepada pewarta di Kemenpora RI, Jakarta, Kamis (19/9).
ADVERTISEMENT
"Karena pemain itu cuma cuma boleh sekali mengikuti Homeless World Cup dalam seumur hidupnya, dan tentu hal ini membuat materi pemain berubah setiap tahunnya," tambahnya.
Sejumlah atlet sepakbola Timnas Homeless Indonesia berdoa saat pelepasan untuk World Cup Homeless 2024 di Kantor Kemenpora RI, Jakarta, Kamis (19/9/2024). Foto: Azrumi El Ghazali/kumparan
Kendati demikian, Rahman tetap menatap optimistis kejuaraan ini. Sebab kompetisi ini membawa nama negara di dalamnya, Rahman pastikan ia dan anak asuhnya akan berjuang keras demi meraih hasil terbaik.
"Saya membentuk tim ini berdasarkan kerja keras, bukan hanya soal teknik di lapangan. Kami juga adakan sesi interview untuk mengetahui motivasi, keinginan mereka [pemain], karena mereka bukan 100% atlet dan sekarang harus dibentuk sebagai atlet," terangnya.
"Jadi untuk mewakili negara tentu saja kita pasti punya harapan dan prestasi, dan itu tugas saya dan staff untuk mendorong mereka bagaimana bisa membuat orang di sekitar bangga," tutupnya.
ADVERTISEMENT