Wawancara Eksklusif Matthew Baker: Nyaman di Indonesia, Puji Nova Arianto

18 Juli 2024 19:37 WIB
·
waktu baca 10 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Matthew Baker mencuri perhatian saat memperkuat Timnas U-16 Indonesia di Piala AFF U-16 yang berlangsung di Solo beberapa waktu lalu. Ia dianggap sebagai salah satu calon bintang di masa depan.
ADVERTISEMENT
Dari 3 laga babak grup yang dilakoni Timnas U-16 di Piala AFF, Matt Baker bermain dua kali. Waktu melawan Singapura di laga pertama, ia diplot sebagai bek kiri. Sementara, ketika menghadapi Laos di laga terakhir, ia tempatkan sebagai bek tengah.
Bahkan menurut Ahmed Zaki Iskandar selaku manajer Timnas U-16, Baker juga bisa menjadi gelandang bertahan. Versatility ini membuatnya dianggap memiliki talenta luar biasa.
kumparan berkesempatan mewawancarai pemain milik Melbourne City FC itu. Baker bercerita tentang kesan-kesannya selama tinggal di Indonesia hingga impresinya soal pelatih Timnas U-16 Indonesia, Nova Arianto. Berikut ini silakan disimak.
Matthew Baker, pemain Timnas U-16 Indonesia. Foto: Dok Pribadi

Bagaimana kariermu dari awal sampai sekarang bermain untuk Melbourne City?

Aku mulai bermain sepak bola pada 2016 dengan klub Malvern City. Aku bergabung dengan tim U-8 saat usiaku 7 tahun, aku bermain untuk dua tahun, tim U-8 dan U-9.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada 2018, aku pindah ke Box Hill dan bermain untuk U-9, dan tahun selanjutnya, 2019, aku naik ke tim U-11, aku bermain dengan tim kelompok usia lagi. Dan pada 2020 saat lockdown, aku bermain untuk tim U-11 lagi, tapi karena Covid, musim itu dihentikan dengan cepat, jadi enggak penuh.
Musim berikutnya, aku main di U-12 Box Hill, saat itu masih Covid pada 2021, musimnya agak panjang, meski masih ditangguhkan. Kemudian pada Oktober, aku mulai berlatih dengan Melbourne City untuk U-14, jadi 2022 itu tahun pertamaku dengan Melbourne City sampai sekarang.

Jadi ini musim kedua kamu dengan Melbourne City?

Musim ketiga. Aku dengan tim U-18 juga U-23.

Apakah enggak terlalu cepat untuk usiamu bergabung tim U-18?

Untuk di klub [Melbourne City], aku enggak terlalu cepat, tapi mungkin di klub lain berbeda untuk main di tim usia yang lebih tinggi. Mereka mau mendorong para pemain untuk bisa lebih berkembang.
Matthew Baker, pemain Timnas U-16 Indonesia. Foto: Dok Pribadi

Bagaimana cerita di balik pemanggilan ke Timnas U-16 Indonesia?

Sebenarnya ibu aku yang mengerjakan ini semua. Saudara dia yang membantu dan memiliki koneksi, dia yang membuat aku jadi memiliki CV dan diserahkan ke PSSI.
ADVERTISEMENT
Pak Hamdan [Hamedan] juga membantu saya, karena dia dari Kemenpora, dia juga melakukan meeting dengan Coach Nova Arianto karena dia punya list pemain diaspora dan saya berada dalam list itu. Namun sejujurnya, aku enggak terlalu fokus dengan prosesnya karena sudah ada yang membantu.

Kamu kelihatan senang banget bisa kembali ke Indonesia

Iya, benar-benar bagus. Waktu TC di Yogyakarta agak susah beradaptasi dengan cuaca, tapi sebelumnya aku sudah tiga hari di Bali dan kemudian di Yogyakarta selama tiga hari untuk TC jadi ada waktu untuk beradaptasi, itu cukup membantu.
Dan saat kami ke Surakarta untuk TC Piala AFF U-16, itu sudah bukan menjadi masalah. Tapi untuk belajar bahasa baru dan bertemu dengan orang-orang baru, agak sedikit sulit. Tapi aku bertemu banyak teman baru, aku sangat senang, salah satu yang terbaik di hidup aku.
ADVERTISEMENT

Setelah melewati rangkaian proses itu, kamu debut bersama Timnas U-16 di Piala AFF U-19, bagaimana rasanya?

Aku benar-benar bangga dengan tim di turnamen. Sebelum turnamen, aku belum tahu apa yang diharapkan karena aku belum mengerti, tapi setelah pertandingan pertama melawan Singapura aku mengetahui bahwa ini adalah tim yang spesial.
Tim kami memiliki banyak talenta, dan tim ini yang berisi 23 pemain benar-benar tim yang kuat nyaris enggak ada kelemahan. Aku benar-benar bangga bisa berada dalam tim ini, ini adalah tim yang kuat.
Timnas U-16 Indonesia di Piala AFF U-16 2024. Foto: PSSI

Aapa yang kamu rasakan saat bergabung dengan tim?

Ketika aku ke Surakarta, iya, aku mendapatkan sambutan hangat, mereka sangat senang.

Bagaimana pendapatmu soal Nova Arianto?

Dia adalah pelatih yang sangat-sangat bagus. Aku jadi merasa percaya diri karena dia, karena apa yang dia bangun, taktik yang dia terapkan, benar-benar terorganisir. Aku sangat percaya dengan dia, sehingga aku bisa fokus dengan apa yang harus aku lakukan.
ADVERTISEMENT
Dia terlihat sangat-sangat berpengalaman, aku belum tahu terlalu banyak sebelum ke timnas. Aku senang semua pemain bisa mendapatkan pelatih seperti Coach Nova.

Apakah ada kendala bahasa dengan tim atau dengan instruksi Coach Nova?

ADVERTISEMENT
Kendala dalam bahasa, ada sedikit. Tapi berada dalam lingkungan dengan bahasa yang aku enggak kuasai membuat aku jadi banyak belajar. Tapi aku bisa memahami apa yang dia (Coach Nova) sampaikan, kalau pun tidak, aku minta tolong ke teman untuk bantu translate.
Pelatih Nova Arianto memantau para pesepak bola yang mengikuti uji tanding seleksi gelombang 3 Tim Nasional U-16 di Lapangan A Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto

Jadi kamu punya translator di tim?

Lucas (Lee) adalah translator yang bagus, dia bisa translate dari Indonesia ke Inggris, tapi enggak dari Inggris ke Indonesia. Ada juga Josh Holong yang membantu aku untuk translate.

Secara keseluruhan apakah kamu puas dengan hasil di Piala AFF U-16?

Iya, aku merasa bangga dan mungkin ke depannya kami bisa mendapatkan hasil yang lebih. Tapi untuk turnamen pertama, ini adalah hasil yang benar-benar positif.
ADVERTISEMENT

Kamu terlihat sangat emosional setelah kalah di semifinal di Piala AFF U-16, kayak nangis, bisa diceritakan?

Iya benar, aku tidak begitu masalah dengan keramaian karena keramaian suporter itu memberikan kami energi lebih dalam pertandingan. Aku merasa sangat emosional di pertandingan itu, kami memulainya dengan bagus, aku juga percaya dengan rekan-rekanku.
Aku merasa kami bisa memenangi pertandingan itu karena aku ingin lolos ke final dan kami adalah tim tuan rumah. Bermain melawan Australia, di mana negara tempat aku lahir, aku jadi merasa emosional dalam pertandingan itu, saya ingin memenangi pertandingan karena itu melawan negara kelahiran. Jadi itu adalah sesuatu yang besar, aku pikir kurang beruntung.
Aku tidak bisa berbuat lebih, tapi aku enggak melihat ke belakang lagi, aku bangga dengan tim. Kami bermain dengan 10 pemain saat sekitar menit 25 dan kami harus bermain selama 60 menit (dengan 10 pemain) melawan Australia yang merupakan tim kuat, jadi aku pikir kami sudah melakukan yang terbaik. Tapi aku sangat bangga, aku terlihat emosional karena itu adalah momen besar, aku ingin melakukan yang lebih.
ADVERTISEMENT

Seberapa spesial laga lawan Australia bagi kamu?

Sejujurnya saat pertandingan aku enggak terlalu memikirkan itu, juga sebelum dan sesudah pertandingan, aku enggak terlalu memusingkan siapa yang menjadi lawan, aku juga sudah pernah katakan sebelumnya, meskipun aku berteman dengan mereka bukan berarti aku akan berbeda mainnya.
Aku tetap memberikan yang terbaik (untuk Indonesia), juga rekan-rekanku, mereka tahu aku dari Australia, mereka bertanya (tentang Australia), aku hanya katakan ‘jangan takut, bermainlah dengan baik’, aku merasa bangga, kami enggak menyerah sepanjang 90 menit.
Aku kenal 6 pemain yang bermain di tim aku tahun lalu, mereka bermain di U-16 tahun lalu, juga kaptennya nomor punggung 4, dia bermain di tim U-18 tahun lalu, sekarang ada 2 pemain dari tim aku, jadi salah satu sudah pindah. Kemudian sebelum musim dimulai, 3 pemain lainnya juga pindah klub. Jadi sekarang ada 2 pemain Australia yang satu klub denganku.
Pesepak bola Timnas Indonesia Evandra Florasta (kanan) terjatuh saat berebut bola dengan pesepak bola Timnas Australia Malual Kuir Malual (kedua kiri) pada pertandingan semifinal Piala AFF U-16 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (1/7/2024). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO

Bagaimana update kamu di Melbourne City?

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pekan lalu saat kembali dari Surakarta, aku bermain di pertandingan lawan tim U-23 Western United. Kami memenangi pertandingan, main bagus, aku bermain di 30 menit akhir karena aku masih lelah, tapi aku mau cepat kembali ke lapangan.
Akhir pekan ini, tim U-23 akan ada pertandingan, tim senior (akademi) bermain, aku akan main dengan tim U-18, dan coach ingin aku bermain untuk tim U-23. Aku juga banyak dengan tim U-18 sepanjang musim, jadi seperti itu perkembangannya.

Kamu bisa bermain di beberapa posisi, apakah di Melbourne City juga seperti itu?

Iya itu sesuatu yang aku lakukan karena kemampuan juga aku kuat dengan kaki kiri maupun kanan, jadi aku bisa bermain di semua lini pertahanan. Sebelum aku ke Melbourne City, aku bermain sebagai gelandang, tahun ini aku bermain lebih menyerang, bukan sebagai gelandang bertahan, aku bisa bermain sebagai bek maupun gelandang.
ADVERTISEMENT
Agak susah untuk memilihnya karena masing-masing posisi berbeda, tapi sepertinya bek tengah atau gelandang serang jadi favoritku, karena di klub sebagai bek tengah harus bisa memegang bola, dan aku senang memegang bola, aku punya banyak ide dengan itu. Jadi, aku enjoy sebagai bek tengah dan gelandang, tapi aku akan bermain semampuku.

Aku pikir kamu akan jawab ‘bek kiri’, karena aku ingat kamu melakukan crossing bagus ke kotak penalti Australia itu sangat bagus

Iya, aku ingat waktu dapat free kick dan aku minta untuk ambil itu, karena winger yang menjaga aku juga kurang bagus, Zahaby Gholy, akan berlari, aku hanya percaya diri saja saat itu untuk melepaskan umpan. Jadi, aku memberikan umpan dan Gholy berlari dan dia berhasil mencetak gol, itu sangat-sangat bagus di awal.
ADVERTISEMENT

Coach Nova juga bek tengah saat dia masih bermain, dia punya kemampuan heading yang baik

Dia mengajarkan aku teknik menyundul dengan baik saat latihan, dia benar-benar berpengalaman. Sangat beruntung bisa dilatih oleh pelatih yang juga bek tengah, itu sangat bagus.

Soal garis keturunan Indonesia, bisa dijelaskan tentang keluargamu?

Jadi ibuku berasal dari Indonesia. Aku punya banyak saudara juga, ibuku berdarah Batak.

Oke, kita kembali bicara soal karier sepak bola, apa target kamu ke depannya di klub?

Jika melihat kondisi sekarang, sepertinya 1-3 tahun ke depan aku akan mencari kontrak profesional, aku ingin ke Eropa dan bermain di Liga Champions, aku ingin bermain di level setinggi-tingginya, aku tidak cepat merasa puas, aku selalu ingin lebih. Selain kontrak profesional, mungkin aku ingin ke Eropa dan bergabung klub di sana, tapi aku hanya fokus untuk saat ini dan melihat apa yang akan terjadi.
ADVERTISEMENT

Kalau dengan timnas bagaimana, apakah kamu punya mimpi untuk bermain bersama timnas senior?

Sejujurnya aku belum benar-benar memikirkan itu, aku hanya fokus dengan yang sekarang atau masa depan jangka pendek, jadi lihat saja nanti. Kami akan bermain di Kualifikasi Piala Asia pada Oktober, aku akan memberikan yang terbaik untuk lolos Piala Asia U-17 dan semoga lolos Piala Dunia U-17 juga.

Jadi kamu akan kembali ke timnas untuk Kualifikasi Piala Asia U-17?

Iya, Kualifikasi Piala Asia U-17, kami sudah berbicara dengan PSSI untuk mengatur itu, tapi belum ada keputusan final, kita akan lihat nanti

Apa target dari PSSI untuk Kualifikasi Piala Asia U-17?

Mereka belum berikan target itu, tapi kami ingin lolos Piala Asia, coach juga belum memberikan target, tapi pemain sangat bersemangat, jadi kami akan berusaha
ADVERTISEMENT

Kamu dan ibumu meminta kepada semua fans untuk tidak share foto masa kecilmu. Adakah yang ingin kamu sampaikan?

ADVERTISEMENT
Sejujurnya aku merasa enggak nyaman melihat foto-foto aku masih kecil beredar di internet, beberapa foto malah aku belum lihat sebelumnya. Jika mereka meminta izin pun… tapi aku juga agak shock melihat foto-foto kecilku, dan ini juga berdampak ke kakakku, jadi itu terlihat lucu ada foto yang mereka pikir itu aku.
Aku enggak akan bilang bahwa mereka enggak boleh pakai fotoku lagi, tapi mereka butuh izin dulu. Aku tidak mau foto-foto aku tersebar karena aku tidak pernah tahu foto apa yang akan ditemukan dan foto ketika masa kecil itu tidak baik untuk bisa dilihat di internet.
ADVERTISEMENT
Jadi seperti itu pandanganku. Aku gak masalah kalau fotoku disebar, tapi foto sekarang, seperti lagi bermain sepak bola, jika aku posting sesuatu, mereka boleh saja mengambil itu. aku senang dengan sepak bola, apalagi jika dengan timnas. jadi seperti itu batasannya, aku enggak ingin foto-foto masa kecilku tersebar di internet.

Terakhir, adakah pesan yang ingin kamu sampaikan kepada semua fan?

Aku mau mengucapkan terima kasih sudah hadir ke stadion saat Piala AFF U-16 untuk mendukung kami, kami semua benar-benar menghargai kalian, terima kasih atas dukungannya, semoga tetap memberikan dukungan kepada tim. aku berharap bisa kembali melihat mereka mendukung kami.
Kalau untuk personal, terima kasih banyak yang sudah memberikan dukungan kepadaku secara individu, sangat menyenangkan, aku sangat menghargai kalian lebih dari yang kalian pikirkan, orang-orang seperti memanggil namaku, aku sangat apresiasi itu, semuanya benar-benar berharga untukku.
ADVERTISEMENT