Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Tertinggal lebih dulu bukan masalah buat Atalanta ketika menjalani laga Serie A kontra Fiorentina , Sabtu (8/2/2020) malam WIB, di Stadio Artemio Franchi, Firenze.
ADVERTISEMENT
Kebobolan lebih dulu lewat gol Federico Chiesa (32'), Atalanta bangkit di babak kedua. Mereka mencetak gol melalui Duvan Zapata (49') dan Ruslan Malinovskyi (72') untuk menundukkan tuan rumah 2-1.
Kedua kesebelasan turun dengan pakem yang nyaris serupa. Tuan rumah Fiorentina dengan 3-5-2, tim tamu Atalanta dengan 3-4-1-2. Kendati begitu, cara mereka mengeksekusi permainan tak bisa lebih berbeda lagi.
Meski bermain di kandang lawan, Atalanta tak kekurangan rasa percaya diri. Mereka tetap menunjukkan agresivitas baik dalam menyerang maupun bertahan sehingga permainan Fiorentina tidak berkembang.
Statistik bisa dijadikan pedoman. Sampai setengah jam laga berjalan, Atalanta mampu mencatatkan 70 persen penguasaan bola dan jumlah tembakan (6) dua kali lebih banyak dibandingkan Fiorentina.
Namun, problemnya ada pada penyelesaian akhir. Sadar tak bisa meladeni Atalanta secara terbuka, German Pezzella cs. memilih untuk konsentrasi bertahan di kedalaman.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, para pemain Atalanta kesulitan mendapatkan peluang bersih. Bahkan, ketika sudah sampai kotak penalti sekalipun, ada barikade ungu yang membuat mereka tak leluasa bergerak.
Maka, jadi tak mengherankan ketika Atalanta, dari sekian tembakan yang dihasilkan, cuma bisa mencatatkan satu upaya tepat sasaran. Itu pun bisa diamankan dengan baik oleh kiper Bartlomiej Dragowski.
Sudah begitu, pada menit ke-32, situasi bertambah runyam buat Atalanta ketika Federico Chiesa, lewat sepakan voli dari luar kotak penalti, membobol gawang Pierluigi Gollini. Stadio Artemio Franchi pun bergemuruh.
Usai kebobolan, Atalanta seperti tersetrum. Namun, di sisi lain, mereka juga menghadapi La Viola yang bak mendapatkan energi baru. Resistansi yang mereka dapat pun makin besar.
Akhirnya, babak pertama pun berakhir dengan skor 1-0 untuk keunggulan Fiorentina.
ADVERTISEMENT
Walau harus masuk ruang ganti dengan kondisi tertinggal, Atalanta menggebrak dengan cepat di awal babak kedua. Menerima umpan Papu Gomez yang sebelumnya lolos dari jebakan offside, Duvan Zapata mencetak gol open play pertamanya sejak 6 Oktober 2019.
Gol Zapata itu membuat kepercayaan diri Atalanta benar-benar kembali. Pada menit ke-64, pelatih Gian Piero Gasperini memasukkan gelandang serang Ruslan Malinovskyi menggantikan Mario Pasalic.
Pergantian ini terbukti efektif karena delapan menit setelah dimasukkan Malinovskyi sukses menjebol gawang Dragowski lewat tendangan geledeknya. Kendali pertandingan pun ada di tangan Atalanta.
Kendatipun Fiorentina terus berusaha membalas, para pemain Atalanta sudah telanjur menemukan ketenangan dalam bertahan. Masuknya Milan Badelj dan Riccardo Sottil pun tidak berpengaruh banyak pada permainan Fiorentina.
ADVERTISEMENT
Sampai akhirnya, ketika wasit Maurizio Mariani meniup peluit panjang, Atalanta sukses mempertahankan keunggulannya. La Dea pun bertahan di urutan empat klasemen sementara Serie A dengan koleksi 42 poin dari 23 pertandingan.