Coach Timo Scheunemann: Sepak Bola Wanita Surabaya Punya Potensi Luar Biasa

8 September 2024 12:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timo Scheunemann, pelatih kepala MilkLife Soccer Challenge ketika diwawancarai tim kumparanBOLANITA di Progresif Sport Centre, Bandung, Sabtu (22/6). Foto: Antika Fahira/kumparanBOLANITA
zoom-in-whitePerbesar
Timo Scheunemann, pelatih kepala MilkLife Soccer Challenge ketika diwawancarai tim kumparanBOLANITA di Progresif Sport Centre, Bandung, Sabtu (22/6). Foto: Antika Fahira/kumparanBOLANITA
ADVERTISEMENT
Gelaran MilkLife Soccer Challenge Surabaya Series 2 saat ini sedang berlangsung. Turnamen sepak bola putri untuk U-10 dan U-12 itu dihelat di dua lapangan, yaitu Lapangan Marinir Bogowonto (untuk KU 10) dan Stadion Brawijaya Kodam V (untuk KU 12), pada 4-8 September.
ADVERTISEMENT
Penggunaan dua lapangan tak lain adalah karena minat yang tinggi dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) “Kota Pahlawan”. Bahkan, jumlah peserta di series kedua ini melonjak dua kali lipat dibanding edisi sebelumnya—dari 613 menjadi 1.476.
“Iya, luar biasa sekali. Harapan saya, mereka betul-betul terdorong untuk berlatih lebih giat. Jadi kalau misalnya kalah, nggak merasa, ‘Aduh, sepak bola kok gini, bikin sedih.’ Tapi justru mereka terpacu untuk, ‘Oh, berarti aku harus berlatih giat lagi,’” ujar Timo Scheunemann, pelatih kepala MilkLife Soccer Challenge, kepada kumparanBOLANITA pada Sabtu (7/9)
Timo menyoroti bahwa para peserta U-10 di turnamen kali ini menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Menurutnya, ini adalah kabar baik, mengingat masa depan sepak bola wanita di Surabaya akan jadi lebih cerah.
ADVERTISEMENT
“Jadi, untuk tim yang nanti kita siapkan ke Kudus All Star itu kita banyak yang masuk dari series dua. Jadi, ini suatu perkembangan yang sangat positif, termasuk yang saya lihat yang mencolok di U-10,” kata Timo.
“Di U-10 itu lebih banyak yang menonjol daripada sebelumnya. Jadi, Surabaya ke depannya bakal oke banget karena yang bagus-bagus justru di U-10,” imbuh Timo.
Salah satu pemain U-10 yang potensinya sudah terlihat adalah Locita Waranggani Olah Nismara dari SDN Pacarkeling V-186 A. Meski turnamen belum usai, ia sudah mengoleksi 35 gol, menempatkannya di puncak daftar pencetak gol terbanyak U-10 di turnamen ini.
Locita Waranggani (kiri) menjadi Top Scorer di MilkLife Soccer Challenge Surabaya Series 1 2024. Foto: Antika Fahira/kumparan
Pada edisi pertama MSC Surabaya, Locita juga berhasil menjadi top scorer. Ia mencetak sebanyak 22 gol. Namun, saat itu ia bermain di kategori U-12 karena sekolahnya tidak mengirimkan perwakilan untuk kategori tersebut.
ADVERTISEMENT
Kemampuan bermain sepak bolanya yang apik membuat Locita terpilih sebagai salah satu dari 14 pemain perwakilan BLiSPI (Badan Liga Sepak Bola Pelajar Indonesia) yang dikirim ke China untuk bertanding di Universal Youth Cup (UYC) pada 21-23 Agustus.
Timo mengaku senang melihat ada pemain dari MilkLife Soccer Challenge yang terpilih untuk bertanding di level internasional. Namun, ia mengingatkan agar tidak terlalu membebani harapan besar pada Locita, yang usianya bahkan belum genap 10 tahun.
“Jadi harapannya ya sama seperti anak-anak lain, semakin berkembang. Kalau dia berkembang, bagus. Kalau dia stagnan, nah ini masalah,” ucap Timo.
“Untuk Locita sendiri kan dia memang main sama cowok. Jadi Itu yang membantu dia. Makanya saya selalu ngomong sama orang tua, kalau cari SSB nggak ada yang cewek, malah bagus. Nggak apa-apa, main aja sama cowok supaya perkembangannya lebih cepat,” pungkas pelatih Timnas Wanita Indonesia era 2008 itu.
ADVERTISEMENT