Kalahkan USWNT, Meksiko Tak Mau Lagi Sekadar Jadi Tim Semenjana

1 Maret 2024 12:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerang Meksiko Mayra Pelayo (20) merayakan setelah mencetak gol ke gawang Amerika Serikat pada paruh kedua pertandingan di Dignity Health Sports Park. Foto: Jessica Alcheh-USA TODAY Sports
zoom-in-whitePerbesar
Penyerang Meksiko Mayra Pelayo (20) merayakan setelah mencetak gol ke gawang Amerika Serikat pada paruh kedua pertandingan di Dignity Health Sports Park. Foto: Jessica Alcheh-USA TODAY Sports
ADVERTISEMENT
Selasa (27/2) kemarin jadi hari yang membahagiakan buat Timnas Wanita Meksiko. Tim berjuluk La Tri itu berhasil mengandaskan perlawanan tuan rumah sekaligus juara dunia empat kali, Amerika Serikat, di partai pamungkas Grup A Piala Emas Wanita CONCACAF 2024.
ADVERTISEMENT
Pada laga yang dihelat di Dignity Health Sports Park, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Meksiko menang 0-2. Dua gol diciptakan masing-masing oleh Lizbeth Ovalle (38’) dan Mayra Pelayo-Bernal (90+2).
Ini merupakan kali kedua Meksiko mampu mengalahkan Amerika Serikat dalam 42 pertemuan mereka.
Penyerang Meksiko Kiana Palacios (9) menembakkan bola ke gawang Amerika Serikat pada paruh kedua pertandingan di Dignity Health Sports Park. Foto: Jessica Alcheh-USA TODAY Sports
Bisa menaklukkan tim wanita raksasa macam USWNT tentu menjadi capaian tersendiri buat Meksiko. Apalagi selama dua musim terakhir, dunia persepakbolaan wanita di Meksiko mengalami kekacauan.
Ya, di 2022 kemarin, La Tri harus menghadapi dua kenyataan pahit: tak lolos Piala Dunia 2023 & Olimpiade 2024. Akibatnya, Federasi Sepak Bola Meksiko (FMF) memecat pelatih kepala mereka, Monica Vergara, beserta dirteknya, Gerardo Torrado.
Beberapa bulan setelah kursi pelatih Timnas Wanita Meksiko kosong, Pedro Lopez pun ditunjuk untuk mengisinya. Track recordnya tak main-main, pria berusia 44 tahun itu membawa Spanyol meraih gelar juara Piala Dunia Wanita U-20 2022 dan runner-up pada edisi 2018
ADVERTISEMENT
Kini, setelah 1,5 tahun dilatih Lopez, Meksiko menunjukkan kebangkitan. Mereka mendapat dua medali emas hanya dalam waktu satu tahun. Yang pertama, Pan American Games 2023. Lalu yang kedua, Central American and Caribbean Games 2023.
Kemajuan pesat ini membuat Lopez semakin berambisi untuk membawa Timnas Wanita Meksiko ke titik yang lebih tinggi lagi.
“Kami mempunyai sarana, sumber daya, fasilitas, dan bakat untuk menempatkan tim kami pada tempatnya. Meksiko tidak hanya mau jadi tim biasa. Kami punya potensi untuk menjadi tim top dunia,” kata Lopez dalam sesi konferensi pers pertamanya, seperti dikutip dari AP News pada Jumat (1/3).
Pelatih Timnas Wanita Meksiko, Pedro Lopez. Foto: miseleccion.mx
Salah satu alasan di balik pesatnya perkembangan tim sepak bola wanita Meksiko adalah karena mereka punya liga profesional wanita. Liga yang bernama MX Femenil itu dibentuk sejak 2016 lalu. Setiap tahunnya, Liga MX Femenil semakin berkembang hingga menarik minat para penggemar dan sponsor besar seperti Nike.
ADVERTISEMENT
Striker andalan USWNT, Alex Morgan, bahkan sependapat dengan kalimat di atas. Ia bilang begini usai kalah 0-2 dari Meksiko:
“Tidak hanya CONCACAF, tapi seluruh dunia terus menaikkan levelnya. Ini terbantu dengan perkembangan semua liga di seluruh dunia, dan Meksiko jelas merupakan produk dari liga mereka.”
Saking majunya, MX Femenil kini jadi salah satu dari delapan liga teratas di dunia dalam hal gaji dan infrastruktur.
Dua medali emas yang didapat Meksiko pada 2023 itu juga merupakan buah dari keberhasilan Liga MX Femenil. Lopez memanfaatkan liga tersebut untuk membangun skuad timnas yang solid dan kompetitif.
“Kami telah bersama Pedro Lopez selama satu setengah tahun dan Anda bisa melihat perbedaannya dengan tim. Perubahan Pedro terlihat jelas. Kami merayakan kemenangan ini, tapi kami ingin ini terjadi dalam jangka panjang,” ucap Maria Sanchez, gelandang La Tri yang bermain untuk klub NWSL, Houston Dash.
ADVERTISEMENT
Di Piala Emas ini, Lopez juga mengambil langkah berani. Ia meminggirkan beberapa pemain senior seperti Kenti Robles, Alicia Cervantes, & Katty Martinez, dan memilih pemain yang tidak berpengalaman seperti Lizbeth Ovalle atau Mayra Pelayo—dua pemain yang membawa Meksiko menang atas USWNT.
“Itu adalah keputusan yang sulit. Namun pada akhirnya, kami membuat keputusan berdasarkan lawan kami dan apa yang kami pikirkan serta bagian yang kami pilih sesuai dengan apa yang kami pikir akan kami hadapi,” ujar Lopez.
Timnas Wanita Meksiko Foto: X/@Miseleccionfem
Kemenangan 0-2 atas AS membawa Meksiko jadi pemuncak klasemen akhir Grup A dengan tujuh poin. Di babak perempat final nanti, mereka akan bersua Paraguay. Pertandingan digelar di BMO Stadium, AS, pada Senin (4/3) mendatang.
ADVERTISEMENT
Meski Lopez baru tinggal di Meksiko kurang dari dua tahun, ia sadar bahwa kemenangan atas AS tak berarti apa-apa jika tim yang diasuhnya tersingkir di pertandingan selanjutnya.
“Meksiko adalah negara dengan emosi yang luar biasa. Saya tidak ingin hal ini menjadi sesuatu yang sporadis. Saya ingin Meksiko dihormati di seluruh dunia dalam sepak bola wanita,” ungkap Lopez.
“Sejauh ini, kami telah mendapatkan beberapa penggemar baru di Meksiko, dan itu cukup bagus untuk sepak bola wanita,” pungkasnya.