Bolanita- Timnas Wanita Amerika Serikat

Marta, Sinclair & Rapinoe di Piala Dunia Wanita 2023: Akhir Muram Para Legenda

13 Agustus 2023 12:33 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Semua pemain sepak bola tentu menginginkan pesta yang indah di penghujung kariernya. Namun, tak semuanya bisa berjalan seperti itu.
ADVERTISEMENT
Antiklimaks. Itu mungkin kata yang paling tepat untuk menggambarkan perjalanan Marta Da Silva, Christine Sinclair, dan Megan Rapinoe di ajang Piala Dunia Wanita 2023.
Ketiga pemain itu mengawali kariernya dan menginjakkan kaki di Piala Dunia Wanita dengan percaya diri. Sayangnya, mereka harus mengakhiri Piala Dunia terakhirnya dengan berlinang air mata.
Marta Vieira da Silva Foto: Ayaka Naito/AFP

Marta Da Silva

Pemain dengan nama lengkap Marta Vierira da Silva memulai debutnya di Piala Dunia Wanita 2007. Di edisi pertamanya, Marta sukses tampil ciamik sekaligus membawa Brasil ke partai puncak. Sayangnya As Canarinhas takluk dari Jerman dengan skor 2-0.
Kendati demikian, Marta sukses menyabet titel pemain terbaik di edisi tersebut. Selain itu, ia juga menjadi top scorer dengan raihan tujuh golnya.
ADVERTISEMENT
Di Piala Dunia Wanita 2023, kisahnya tak semanis saat ia menjalani debutnya. Brasil harus tersingkir di fase grup, Marta juga gagal mencetak sebiji gol pun di Piala Dunia keenamnya.
Marta yang dijuluki "Pele in Skirt" oleh Pele sendiri itu sadar betul jika masih banyak yang harus dibenahi dari tim wanita Brasil. Dirinya berharap As Canarinhas bisa terus menunjukkan kilaunya meski ia telah gantung sepatu.
"Sepak bola wanita tidak berakhir di sini. Sepak bola wanita di Brasil tidak berakhir di sini. Kita perlu memahami ini," ucap Marta usai melakoni laga Piala Dunia terakhirnya, dikutip dari AP.
Marta adalah mesin gol untuk Brasil, ia telah mencetak 115 gol termasuk rekor 17 gol di Piala Dunia hingga saat ini. Pemain 37 tahun itu juga berhasil menyabet gelar pemain wanita terbaik FIFA sebanyak enam kali.
Christine Sinclair Foto: ALFREDO ESTRELLA/AFP

Christine Sinclair

Sinclair mengawali langkahnya di Piala Dunia Wanita 2003 dengan manis. Tampil sebagai debutan, Sinclair sukses bermain dengan apik dan mengantar Kanada lolos dari fase grup untuk kali pertama.
ADVERTISEMENT
Di tahun itu, Kanada juga berhasil menggapai semifinal pertamanya di Piala Dunia. Namun, langkah Sinclair dkk terhenti usai ditumbangkan Swedia 2-1 di empat besar.
Christine Sinclair adalah pencetak gol internasional terbanyak di dunia dengan 190 gol. Namun, Sinclair mengakhiri ceritanya di Piala Dunia dengan nahas, Kanada tersingkir di fase grup dan ia juga harus berhadapan dengan pihak federasi soal perselisihan kontrak para pemain.
"Kurangnya liga (wanita) profesional, kurangnya dukungan untuk tim nasional junior," ujar Sinclair soal kurangnya perhatian federasi kepada timnas wanita Kanada, dikutip dari AP.
Pemain Timnas Wanita AS Megan Rapinoe dari AS merangkul Lynn Williams bersama rekan setimnya setelah kalah adu penalti dan tersingkir dari Piala Dunia Wanita 2023, di Melbourne Rectangular Stadium, Melbourne, Australia, Minggu (6/8/2023). Foto: Hannah McKay/REUTERS

Megan Rapinoe

Megan Rapinoe bisa dibilang sebagai sosok paling ikonik di kancah sepak bola wanita. Selama 20 tahun menggeluti “Si Kulit Bundar”, beragam prestasi sukes ditorehkannya baik di level individu maupun bersama tim.
ADVERTISEMENT
Aura bintangnya bahkan sudah berpendar sejak lakoni debut di Piala Dunia Wanita 2011. Pada babak perempat final, tim AS hampir saja tersingkir oleh Brasil. Namun, beberapa detik sebelum wasit meniup peluitnya Rapinoe berhasil mengirim assist cantik yang sukses ditanduk oleh Abby Wambach. Itu menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Piala Dunia Wanita.
Pada 2011, Rapinoe memang gagal mempersembahkan gelar juara bagi AS. Namun, di dua edisi selanjutnya, ia berhasil membantu Amerika Serikat juara back to back pada 2015 dan 2019.
Sinar Rapinoe tak hanya terpancar di lapangan. Di luar lapangan, ia juga punya dampak yang tak kalah besarnya. Rapinoe menggunakan sepak bola sebagai platform untuk mengadvokasi beragam masalah yang sangat penting baginya.
ADVERTISEMENT
Salah satu capaian terbesarnya adalah saat ia berhasil memperjuangkan upah yang sama bagi pesepak bola wanita di AS agar setara dengan pemain pria.
Sayangnya, wanita 38 tahun itu menutup perjalanan Piala Dunia Wanita 2023 dengan cara yang tragis. Rapinoe gagal mengeksekusi bola dalam adu penalti kontra Swedia di babak 16 besar. Di lain sisi, Timnas AS juga tumbang di babak 16 besar untuk kali pertama sepanjang sejarah. Pada laga tersebut, The Stars and Stripes kalah dengan skor 5-4.
Selepas pertandingan, Rapinoe mengucapkan selamat tinggal kepada Timnas Wanita AS dengan cara yang tidak ia harapkan. Kekalahan tersebut juga sekaligus mengakhiri karier sang pemain dengan hasil yang mengecewakan.
“Bagi saya, saya meninggalkan permainan ini dengan memberikan segalanya yang saya bisa. Saya menikmati setiap momen, merayakan, berjuang, dan memberikan segalanya. Tapi, pada saat yang sama, seberat ini, saya merasa siap untuk pergi,” tutur Rapinoe, dikutip dari Marca.
ADVERTISEMENT
Rapinoe telah memutuskan untuk gantung sepatu di akhir musim 2023. Pernyataan itu diucapkannya beberapa hari jelang kickoff Piala Dunia Wanita pada Juli lalu.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten