Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Profil Shafira Ika: Andalan di Klub, Andalan di Skuad Garuda
27 Oktober 2023 15:31 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Nama Shafira Ika Putri pastinya sudah tak asing lagi di telinga para penggandrung Si Kulit Bundar Indonesia. Pasalnya, perempuan yang kerap mengenakan ban kapten Timnas Indonesia itu memiliki daya tarik yang luar biasa, baik di dalam maupun luar lapangan.
ADVERTISEMENT
Ya, Shafira Ika Putri merupakan seorang pemain yang telah bermain di beberapa kelompok umur Timnas Wanita Indonesia . Ia kini memperkuat tim DKI Jakarta, yang saat ini sedang fokus melakoni sejumlah pertandingan di babak kualifikasi PON XXI 2024 pada Senin (23/10) hingga Jumat (27/10).
Bersama Timnas Indonesia, Shafira telah melakoni sejumlah pertandingan internasional yang sarat akan gengsi. Namanya pun mulai merangkak naik, seiring dengan berkembangnya kemampuan Shafira di dunia sepak bola.
Penasaran seperti apa perjalanan hidup seorang Shafira Ika Putri hingga bisa menjadi salah satu andalan Timnas Wanita Indonesia? Siapa kira-kira sosok yang menginspirasinya hingga bisa menjadi seperti sekarang ini?
Jadikan Sang Ayah Sebagai Sosok Inspiratif
Shafira, atau yang biasa disapa Ika, lahir di Surabaya pada 21 April 2003. Perempuan yang kini menginjak usia 20 tahun itu dulunya bergabung ke beberapa Sekolah Sepak Bola (SSB) yang ada di tanah kelahirannya, Surabaya, hingga Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
“Ada banyak SSB yang aku ikuti, dan aku main sama cowok juga sih, satu tim sama cowok juga. Mulai dari di taman, di Sidoarjo, dan di Surabaya juga ada SSB,” kata Shafira saat diwawancarai langsung oleh kumparanBOLANITA di Supersoccer Arena, Kudus, pada Minggu (3/9).
Kemahiran Shafira dalam mengolah Si Kulit Bundar didukung penuh oleh kedua orang tuanya. Pemain yang berposisi sebagai gelandang dan bek tengah itu bahkan menyebut bahwa sang ayah adalah sosok inspiratifnya.
“Didukung banget sama kedua orang tua. Karena kebetulan satu keluarga atlet semua,” tukas Shafira.
“Ayah yang ngelatih aku dari kecil. Ayah pelatih sekaligus inspirasi untuk aku menjadi pemain sepak bola wanita juga,” imbuhnya kemudian.
Support penuh yang diberikan oleh keluarga tercintanya ternyata berdampak besar terhadap karier gemilang Shafira saat ini. Pemain bernomor punggung 13 itu bahkan sudah dipercaya untuk membela skuad Garuda Pertiwi kala usianya baru menginjak usia 15 tahun.
ADVERTISEMENT
Shafira debut di turnamen internasional pada 2017 silam. Saat itu, dirinya masuk dalam deretan pemain Timnas Indonesia yang bermain di AFF U-15 Laos.
Sayangnya, Shafira dkk langsung tersingkir dari kompetisi tersebut setelah menelan dua kali kekalahan: 0-2 dari Filipina dan 1-2 dari Singapura. Mereka bahkan tak sempat mencicipi partai semifinal.
Kendati kekalahan demi kekalahan terus didapatkan oleh skuad Garuda Pertiwi di berbagai ajang, Shafira tak pantang menyerah. Kekalahan itu ia jadikan sebagai lecutan agar ke depannya dapat meraih hasil yang jauh lebih positif.
“Menurut saya, semua pertandingan tuh menjadikan saya pelajaran ya, untuk ke depannya jadi lebih baik dan terus mendedikasikan diri saya sebagai atlet profesional,” ungkap Shafira.
Kobaran api terus menyala dalam diri Shafira seolah-olah tak pernah padam. Namanya semakin hari kian melambung tinggi. Karier gemilang yang telah dilaluinya sejak dini itu membuat Shafira kini selalu menjadi andalan Timnas Indonesia, terhitung sejak 2018 hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Persis Solo Bubar, Gabung Tim Pra-PON DKI
Tak hanya di timnas, Shafira Ika juga selalu menjadi andalan klub Persis Solo sejak 2022. Kepiawaiannya dalam berlari, menyepak bola, hingga mengecoh tim lawan, selalu menjadi pusat perhatian para pencinta sepak bola.
Sayangnya, karier Shafira di Persis Solo harus berhenti di tengah jalan, di separuh masa kontraknya. Pada 5 Oktober kemarin, klub sepak bola yang berbasis di Jawa Tengah itu resmi dibubarkan.
Salah satu alasan mengapa klub yang dipenuhi bintang-bintang pesepak bola wanita tanah air itu dibubarkan adalah karena tak adanya kompetisi yang bergulir. Liga 1 Putri, misalnya. Kompetisi tersebut masih belum jelas kapan akan digulirkan kembali. Padahal, sudah vakum selama empat tahun.
ADVERTISEMENT
Alhasil, Shafira pun menepi ke Tim DKI Jakarta. Di sana, ia bertemu dengan rekan-rekannya di Timnas Indonesia, seperti Atin Rizky, Viny Silfianus, Carla Bio Pattinasarany, Sheva Imut, dan beberapa pemain lainnya.
Desak Keberadaan Liga 1 Putri
Ketiadaan kompetisi di Tanah Air membuat Shafira angkat bicara. Menurutnya, Indonesia harus lebih banyak menyelenggarakan kompetisi-kompetisi sepak bola wanita agar ke depannya terus melahirkan bibit-bibit baru.
“Di Indonesia kurang cukup wadah untuk bermain sepak bola, dan belum ada liga sampai sekarang. Semoga ke depannya PSSI bikin liga wanita agar bibit-bibit wanita di sepak bola Tanah Air ini makin banyak,” tukas Shafira.
Tak lupa, Shafira juga memberikan pesan-pesan penyemangat untuk adik-adik perempuan di Indonesia yang ingin bercita-cita menjadi pesepak bola seperti dirinya.
ADVERTISEMENT
“Harapannya untuk anak-anak, khususnya wanita juga ya, yang ingin berkarier jadi atlet apapun, sepak bola atau olahraga apapun, kuncinya satu: terus disiplin, dan juga tentunya harus rajin berlatih juga,” pungkasnya.