Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Suka Duka Rudy Eka Latih Garuda Pertiwi: Dilibas Australia hingga Momen AFF U-19
2 Februari 2024 18:01 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Pada 31 Juli 2023, kiprah Rudy Eka Priyambada bersama Timnas Wanita Indonesia resmi berakhir. Selama 2,5 tahun melatih Shafira Ika dkk, Rudy Eka bercerita banyak hal. Mulai dari momen menggembirakan, sampai dengan momen yang diharapkan hanya terjadi satu kali dalam hidup.
ADVERTISEMENT
Rudy Eka ditunjuk menjadi pelatih skuad 'Garuda Pertiwi' pada Januari 2021. Ia menggantikan posisi Rully Nere, yang kontraknya habis pada 2020.
Turnamen pertama yang dipimpin Rudy ialah kualifikasi Piala Asia Wanita 2022. Setelah sukses mengalahkan Singapura dalam dua leg, Timnas Wanita Indonesia dinyatakan lolos ke putaran final dan bertemu dengan tim-tim raksasa Asia.
Bisa lolos ke turnamen empat tahunan itu adalah mimpi terindah yang pernah dialami oleh para pemain Indonesia. Apalagi ini terjadi setelah 32 tahun mereka vakum dari Piala Asia.
Namun, mimpi indah itu seketika lenyap saat Indonesia terpaksa jadi lumbung gol. Ya, di turnamen antarnegara Asia itu, pasukan Rudy Eka kebobolan total 28 gol.
Di laga perdana Grup B, Indonesia berhadapan dengan tim langganan Piala Dunia Wanita, Australia. 'Garuda Pertiwi' tak berdaya, dilibas hingga 18 gol tanpa balas.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya ini tak mengherankan. Apalagi, tim 'Negeri Kanguru' itu dipenuhi banyak pemain bintang yang berkiprah di Benua Biru. Salah satunya yakni Sam Kerr, striker andalan Chelsea, yang mencetak quat-trick atau empat gol ke gawang Indonesia.
Belum lagi di matchday kedua, Indonesia harus bertekuk lutut dari negara tetangga, Thailand, dengan skor 0-4. Bahkan di partai pemungkas, 'Garuda Pertiwi' dihajar oleh Filipina dengan skor akhir 6-0.
Kebobolan 28 gol tentu menjadi mimpi buruk bagi tim mana pun. Bahkan, Rudy Eka mengaku bahwa kekalahan terbesar 0-18 dari Australia adalah momen kelamnya di Timnas Wanita Indonesia.
“Momen terburuk ya mungkin lawan Australia 18-0. Itu momen terburuk sebagai pelatih. Mungkin, ‘Ah, pelatih wanita enggak bisa ngelatih. Sama Australia saja kalah 18-0’. Itu enggak bakal hilang dari media sosial,” kata Rudy saat dikunjungi tim kumparanBOLANITA di Jakarta Selatan pada Kamis (21/12/23).
ADVERTISEMENT
“Tapi, di media sosial itu pula saya buat sejarah, alhamdulillah masuk ke Piala Asia (Wanita). Itu bagaimanapun kita belajar, di setiap kesempatan, kita selalu belajar,” imbuh Rudy kemudian.
Piala AFF U-19 2023 Jadi Momen Favorit Rudy Eka bersama Timnas Indonesia
Selang satu tahun setelah Piala Asia, Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Piala AFF U-19 2023. Claudia Scheunemann, Sheva Imut, hingga Helsya Maeisyaroh mewakili 'Garuda Pertiwi' di turnamen dua tahunan yang digelar di Palembang itu.
Tergabung ke dalam Grup A, Indonesia bersua Kamboja, Laos, dan Timor Leste. Di laga perdana, Claudia dkk sukses berpesta gol. Sebanyak tujuh gol berhasil mereka ceploskan ke gawang milik Timor Leste.
Di partai kedua, Garuda Pertiwi Muda berhadapan dengan Laos. Pertandingan tersebut kembali dimenangkan oleh Indonesia dengan skor akhir 1-4.
ADVERTISEMENT
Di laga pemungkas, Helsya cs kembali memetik hasil positif. Mereka sarangkan lima gol sekaligus ke gawang Kamboja. Hasil tersebut membuat Indonesia memuncaki klasemen akhir Grup A dengan sembilan poin. Mereka pun lolos ke semifinal untuk kali pertama dalam sejarah.
Di babak semifinal, 'Garuda Pertiwi' berhadapan dengan tim raksasa Asia Tenggara, Thailand. Dari segi performa dan pengalaman, Chaba Kaew memang lebih diunggulkan. Terbukti, di 90 menit pertandingan, Indonesia dihajar 1-7.
Hasil yang kurang baik itu tak lepas dari salah satu pemain Indonesia yang ditarik keluar karena kartu merah. Ia adalah Fani Supriyanto, penjaga gawang yang pada menit keempat tertangkap basah tengah menekel salah seorang pemain Thailand.
Meski secara keseluruhan Indonesia tampil tak begitu baik, sang pelatih tetap bersyukur. Ia bahkan menjadikan turnamen tersebut sebagai momen terfavoritnya bersama timnas karena salah satu pemainnya yang bernama Claudia Scheunemann sukses menampilkan performa terbaiknya hingga bisa dinobatkan sebagai pemain terbaik dan top scorer.
ADVERTISEMENT
“U-19 itu momen terfavorit. U-19 masuk ke semifinal AFF. Dan juga, orang Indonesia jadi top scorer dan jadi pemain terbaik, Claudia Scheunemann,” kata Rudy.
“Saya lihat dia punya potensi, karena dia latihan sama laki-laki, dia main sama laki-laki, akhirnya saya panggil. Awalnya penuh perdebatan, tapi saya buktiin. Dan akhirnya, dia (Claudia) bisa buat gol.”
“Dia buat saya bangga. Sekarang, Claudia jadi pemain terbaik ASEAN. Itu membuktikan kalau dia punya kualitas,” pungkasnya.