Vivianne Miedema Sampai Matikan TV Melihat Pemain Cedera di Piala Dunia Wanita

Vivianne Miedema Foto: Instagram/viviannemiedema

Bintang Timnas Wanita Belanda, Vivianne Miedema, tampaknya masih memendam trauma pascacedera ACL, Desember 2022 lalu. Kini, ia bahkan harus melewatkan sejumlah laga di Piala Dunia Wanita 2023 imbas kenangan buruk tersebut.

Vivianne Miedema terpaksa absen membela Leeuwinnen di Piala Dunia Wanita 2023 karena cedera yang dialaminya. Cedera tersebut didapat Miedema saat membela Arsenal pada babak pertama Liga Champions Wanita melawan Lyon.

Cedera yang dialami Miedema tak hanya membuatnya absen bermain di Piala Dunia Wanita 2023. Namun, persoalan tersebut juga kini membuatnya trauma berkepanjangan. Kepada The Athletic, pemain 27 tahun ini mengungkap bahwa dirinya sampai harus mematikan tayangan Piala Dunia Wanita di TV-nya saat melihat pemain mengalami cedera.

Namun, tak berarti Miedema melewatkan semua pertandingan Piala Dunia. Sesekali ia juga menyaksikan gelaran di Australia & Selandia Baru itu bersama rekannya di pusat pelatihan Arsenal.

Saat laga pembuka misalnya, Miedema menyaksikan duel antara Australia kontra Republik Irlandia. Ia juga mengaku bahagia saat melihat rekan setimnya, Steph Catley, berhasil menyarangkan bola ke gawang Irlandia via titik putih. Tapi, di lain sisi dirinya juga merasa sedih lantaran tak bisa berlaga dengan jersi Belanda.

“Ketika rekan tim saya, Steph Catley, mencetak penalti, kami sangat senang untuknya. Tapi kemudian kami tersadar: kami tidak ada di sana. Anda merasa sangat bangga, tapi juga sangat sedih,” tutur Miedema.

Striker Italia, Cristiana Girelli (kiri), berbincang dengan Vivianne Miedema seusai laga. Foto: Reuters/Phil Noble

Saat ini, Miedema tengah fokus menjalani masa pemulihan cederanya yang cukup parah. Ia tak sendirian, Miedema juga kerap bersama Beth Mead yang alami cedera dan harus absen membela Timnas Inggris.

Kepada The Athletic, Miedema mengungkap banyak hal soal tren badai cedera yang tengah menimpa pemain wanita dalam beberapa bulan terakhir. Menurutnya, banyaknya pemain yang kini alami cedera adalah karena padatnya jadwal pertandingan yang harus mereka lakoni.

“FIFA dan UEFA harus bertanggung jawab atas kalender pertandingan. Jika mereka tidak ingin mengurangi jumlah pertandingan yang kami mainkan, mereka setidaknya harus merencanakannya lebih baik,” ungkap Miedema.

“Piala Dunia dimulai pada tanggal 20 Juli dan final berlangsung pada tanggal 20 Agustus. Para pemain yang mencapai final kemungkinan akan memiliki pertandingan Liga Champions pada awal September. Kapan mereka bisa istirahat?" sambungnya.

Selain pihak federasi, Miedema juga berikan saran kepada klub-klub untuk menambah staf medisnya. Menurutnya, hingga saat ini mayoritas klub-klub yang ada di Liga Wanita Inggris hanya memiliki satu staf medis saja.

“Klub harus mempekerjakan lebih banyak staf medis. Saya kira sebagian besar tim di Inggris hanya memiliki satu fisioterapis penuh waktu. Itu berarti satu orang harus merawat sekitar 24 pemain. Itu tak akan terjadi di klub-klub elite pria,” lanjut penggawa Arsenal wanita itu.

Kini, Miedema berharap akan ada penelitian khusus yang menjelaskan mengapa banyak pemain wanita yang alami cedera ACL akhir-akhir ini. Pemain yang telah mengantongi 108 caps bersama Belanda itu pun mengatakan sudah seharusnya klub-klub berinvestasi untuk kesehatan para pemain.

“Dana (penelitian) diperlukan untuk itu, tapi apa yang kita lakukan untuk melindungi generasi pemain saat ini? Hal terbaik yang dapat dilakukan klub-klub adalah berinvestasi membentuk tim medis yang lebih besar untuk memastikan para pemain mendapatkan istirahat ketika mereka membutuhkannya. Itu adalah perubahan yang bisa dilakukan sekarang,” tandas Miedema.