5 Efek Makan Nasi Merah Setiap Hari, Baik atau Buruk, Ya?

4 Februari 2021 9:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nasi merah Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Nasi merah Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Nasi merah kerap dipilih karena menjanjikan manfaat kesehatan lebih dari nasi putih. Sumber karbohidrat ini dapat diolah pula menjadi nasi goreng, nasi uduk, atau nasi dengan lauk pauk.
ADVERTISEMENT
Mengutip Times of India, beras merah dipandang sebagai alternatif yang lebih sehat daripada nasi biasa. Saat pengolahan, bagian sekam, dedek, dan kuman dari beras putih akan dibuang, sedangkan saat beras merah melalui pengolahan, hanya sekamnya saja yang dibuang. Kedua kandungan ini diketahui memiliki khasiat nutrisi dan kaya akan kandungan serat, menjadikan nasi merah sebagai pilihan yang lebih sehat dan dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan.
Beras merah memiliki mineral seperti selenium, kalsium, mangan, dan magnesium —yang ada dalam jumlah kecil di nasi putih. Selain itu, beras merah kaya akan serat dan folat (yang keduanya tidak dimiliki nasi putih), serta memiliki lebih sedikit kalori dan karbohidrat. Untuk mengetahui lebih lengkap soal efek dan manfaat nasi merah, yuk cari tahu dalam artikel ini!
ADVERTISEMENT

1. Nasi merah membantu menurunkan berat badan

Ilustrasi berat badan bertambah Foto: Unsplash/i yunmai
Nasi merah dapat membantu menurunkan berat badan karena mengandung jumlah serat yang tinggi. Serat dapat membuat kamu kenyang dalam waktu yang lebih lama dan membantu mengendalikan nafsu makan. Sederhananya, rasa lapar kamu akan berkurang, dan secara otomatis membuat kamu mengonsumsi lebih sedikit kalori —yang mendukung penurunan berat badan dalam jangka panjang.

2. Mengendalikan diabetes

com-Ilustrasi diabetes. Foto: Shutterstock
Dengan kandungan karbohidrat yang rendah, konsumsi beras merah memiliki dampak yang kecil terhadap gula darah dan kadar insulin. Maka dari itu, para penderita diabetes masih bisa mengonsumsi nasi merah setiap hari.
Beras merah bahkan memiliki indeks glikemik (GI) yang lebih rendah daripada beras putih, yang berarti lebih lambat dicerna —sehingga memiliki efek yang lebih rendah terhadap gula darah.
ADVERTISEMENT

3. Berpotensi menimbulkan masalah pencernaan

Gangguan Saluran Pencernaan Foto: Thinkstock
Tidak dapat dipungkiri, makanan yang tinggi serat bisa mengganggu pencernaan dan menimbulkan masalah. Bagi sebagian orang, kandungan serat yang tinggi mungkin dapat mengiritasi saluran pencernaan, yang nantinya menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, diare, sembelit, atau sindrom usus bocor.

4. Menurunkan kolesterol

Coklat tak bikin kolesterol jahat meningkat Foto: Thinkstock
Walau berpotensi menimbulkan masalah pencernaan, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa diet kaya serat memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat! Dedek, yang ada di beras merah, juga dikaitkan dengan penurunan kolesterol LDL, atau disebut sebagai obat penurun kolesterol alami.

5. Meningkatnya risiko penyakit serius

Ilustrasi beras merah. Foto: Freepik
Tidak hanya manfaat baik, konsumsi beras merah tidak terlepas dari bahaya. Sebagian besar biji-bijian umumnya terpapar arsenik —suatu unsur yang ditemukan di tanah dan air. Beras merah mengandung lebih banyak arsenik daripada kebanyakan biji-bijian lainnya. Kandungan ini bisa memicu risiko penyakit serius; bahkan dalam jumlah kecil dapat meningkatkan risiko kanker, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
ADVERTISEMENT
Reporter: Natashia Loi