Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
7 Makanan Pembawa Keberuntungan buat Sambut Tahun Baru Imlek 2022
1 Februari 2022 11:58 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Selamat tahun baru Imlek 2022! Sudah menyajikan makanan apa saja untuk perayaan kali ini?
ADVERTISEMENT
Umumnya, perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa ini identik dengan sajian khas Imlek . Bukan sekadar untuk disajikan, makanan-makanan tersebut juga memiliki sejumlah filosofi mendalam untuk harapan di tahun yang baru ini.
Bahkan menyajikan makanan Imlek ini sudah menjadi tradisi serta keyakinan bagi yang merayakan. Nah, kira-kira apa saja makanan yang memiliki simbol membawa keberuntungan untuk menyambut Tahun Macan Air ini? Berikut 7 di antaranya.
1. Ikan
Menghidangkan ikan pada Hari Raya Imlek merupakan tradisi kuliner yang memiliki simbol kesejahteraan bagi yang sedang merayakan. Mengutip China Highlight, warga Tionghoa memiliki tujuan untuk berada pada kondisi surplus pada akhir tahun; karena mereka berpikir bila mereka telah berhasil menyelamatkan sesuatu pada akhir tahun, maka mereka dapat menghasilkan lebih banyak di tahun depan.
ADVERTISEMENT
Dalam menghidangkan ikan pun terdapat beberapa aturan; seperti kepala ikan harus ditempatkan ke arah tamu terhormat atau orang tua, mewakili rasa hormat. Kemudian, tamu lain dapat menikmati ikan hanya setelah orang yang paling tua makan terlebih dahulu. Selanjutnya, dua orang yang menghadap kepala dan ekor ikan harus minum bersama, karena ini dianggap akan membawa keberuntungan.
2. Pangsit
Dalam membuat pangsit, cara pembuatannya juga harus diperhatikan, lho. Pangsit harus dibuat dengan lipatan yang banyak, karena jika terlalu datar maka diyakini akan mendatangkan kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Saat penyajiannya, pangsit harus berada dalam satu garis bukan membentuk lingkaran; karena lingkaran pangsit memiliki arti kehidupan seseorang akan berputar-putar, tidak akan berkembang.
3. Lumpia
Lumpia adalah hidangan dimsum asal Kanton yang berbentuk gulungan dengan isian sayuran, daging, atau sesuatu yang manis. Isian dibungkus dengan adonan tipis, lalu digoreng hingga warna kuning keemasan. Lumpia atau yang dikenal dengan spring roll diyakini akan membawa kekayaan bagi yang memakannya.
4. Rice cake
Rice cake adalah kue beras ketan atau kue keranjang, merupakan makanan keberuntungan pada malam Tahun Baru Imlek. Dalam bahasa China, kue beras ketan berarti "semakin tinggi dari tahun ke tahun". Hal ini diyakini bagi kamu yang memakannya di malam tahun baru, berarti semakin tinggi dan semakin makmur usahanya. Bahan utama dalam membuat rice cake adalah nian gao (ketan), gula, chestnut, kurma China, dan daun teratai.
ADVERTISEMENT
5. Sweet rice balls
Sweet rice balls atau biasa kita kenal dengan ronde, merupakan makanan yang berbentuk seperti bakso, tetapi memiliki rasa manis. Sweet rice balls adalah kuliner utama untuk Festival Lentera di China. Namun di China selatan, orang memakannya sepanjang Festival Musim Semi. Arti dan bentuk bulat tang yuan dikaitkan dengan reuni dan kebersamaan. Itu sebabnya mereka disukai oleh orang China selama perayaan Tahun Baru karena akan mendekatkan kamu dengan keluarga.
6. Mi panjang umur
Longevity noodle atau mi panjang umur menjadi salah satu sajian wajib kala Imlek. Persiapan membuat mi yang panjang merupakan simbol kehidupan pemakan.
Mi ini adalah makanan yang pembawa keberuntungan pada Tahun Baru China, khususnya menjadi sajian wajib di China Utara. Mereka lebih panjang dari mi biasanya dan tidak boleh terpotong atau terputus. Panjangnya mi ini melambang rezeki yang tak akan terputus di tahun baru ini.
ADVERTISEMENT
7. Buah keberuntungan
Selain makanan utama, buah-buahan tertentu juga disajikan selama perayaan Tahun Baru Imlek . Seperti jeruk tangerine, mandarin, dan pomelo atau kita mengenalnya dengan jeruk Bali. Buah-buah ini dipilih karena mereka memiliki bentuk yang sangat bulat dan warnanya bak "emas". Buah ini melambangkan kepenuhan dan kekayaan, apalagi ketika mereka mengucapkan keberuntungan itu sendiri.
Penulis: Ade Naura Intania