Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Akhir bulan April lalu, undang-undang federal terbaru di Amerika Serikat memasukkan wijen sebagai makanan pemicu alergi. Sebab, sebanyak satu juta warga di negara itu, mengalami sesak napas sampai gatal-gatal, setelah mengonsumsi biji-bijian tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengutip Eat This, Presiden Joe Biden secara resmi menandatangani FASTER Act atau Food Allergy Safety Treatment, Education, and Research. RUU itu sebelumnya sudah pernah ada, namun kini dikembangkan lantaran muncul permasalahan baru terkait makanan penyebab alergi.
Hingga kini, sekitar 32 juta jiwa di negeri Paman Sam, telah banyak menderita alergi makanan . Total perkiraan biaya untuk rehabilitasi dan meditasi pun mencapai USD 24,8 juta atau setara dengan Rp 357 miliar.
Sebelumnya, dalam undang-undang yang bersangkutan, telah mendaftarkan delapan makanan pemicu alergi lainnya. Di antaranya ada kacang tanah, kacang yang berasal dari biji pohon, ikan, kerang, kedelai, produk susu, telur, dan gandum.
Pada tahun ini, rencananya wijen akan jadi makanan kesembilan dalam daftar tersebut. Produsen makanan pun diminta memberi label khusus alergen pada Januari 2023 mendatang.
ADVERTISEMENT
Menurut Tina Sandher, profesor klinis penelitian alergi dan asma di Universitas Stanford, mengungkapkan sejatinya biji wijen cukup berbahaya. Alergi wijen merupakan penyakit yang sulit diobati dan reaksinya bisa lebih parah.
Seperti yang kita ketahui, kalau wijen seringkali dijadikan sebagai topping utama atau penambah aroma dalam beberapa masakan. Apalagi akhir-akhir ini, banyak orang Amerika telah menciptakan ragam cita rasa internasional, sehingga kerap memasukkan wijen sebagai bahan utama.
Salah satunya seperti falafel, beberapa hidangan mi, tumisan, sampai saus turut mendapat sentuhan taburan biji wijen di atasnya. Karena itulah, wijen sekarang tergolong biji-bijian yang harus dihindari oleh penderita alergi, terutama anak kecil.
Sebab, kebanyakan kasus alergi yang mengancam kesehatan paru-paru itu, sering dialami dan terjadi pada anak-anak. Di tahun masa pertumbuhan batita sampai balita, wijen tidak diperkenalkan secara umum kepada mereka. Hal ini berguna untuk menghindari anak-anak dari sakit pada area mulut, pernapasan, diare, serta gejala kronis lainnya.
ADVERTISEMENT
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya