Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Apa Beda Istilah Kakao dan Kokoa dalam Dunia Cokelat?
7 Juli 2021 18:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:59 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengulik sejarahnya, cokelat pertama kali tumbuh dari sebuah tanaman endemik. Tanaman itu disebut Theobroma cacao, ditemukan sekitar 4000 tahun lalu. Negara pertama yang menemukan sumber intisari kakao atau cokelat adalah Meksiko. Kemudian, mereka merawat tanaman dan diambil sejumlah manfaatnya untuk menjaga kesehatan tubuh.
Selain memang olahan cokelat terkenal lezat, kandungan senyawa yang terdapat di dalamnya membawa khasiat baik, lho. Laiknya zat endorfin maupun sifat anti-oksidannya. Maka dari itu, mengutip rilis yang kumparan terima, Rabu (7/7), selain suku Olmec Meksiko yang mengagungkan cokelat sebagai minuman sehat. Rupanya, suku Maya dan Aztec juga mempercayai bahwa cokelat adalah makanan suci bagi mereka.
Seiring berkembangnya zaman, cokelat menjadi pemasok utama makanan penutup spesial bagi kaum aristokrat di benua Eropa. Di masa itu, banyak sekali yang menganggap bahwa kudapan manis tersebut adalah kuliner atau sajian mewah. Makanya, tak heran ketika berkunjung ke Eropa, akan ada banyak sekali toko dan butik cokelat handmade yang punya desain glamor serta berkelas.
Nah, saat hendak membeli cokelat di toko-toko maupun butik eksklusif, kadang kala kita dihadapkan dengan pilihan cokelat kokoa ataupun kakao. Meski beberapa dari kita akan menilai keduanya adalah jenis yang sama. Tetapi, perlu diketahui kalau kedua biji pepohonan itu adalah dua hal yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Mengutip berbagai sumber, sebenarnya baik kakao atau kokoa memang berasal dari pohon yang sama. Hanya saja, proses pengolahan menjadi faktor pembeda keduanya. Ketika diolah, kakao tidak ditambah dengan gula serta lemak. Berbeda dengan kokoa yang sudah dicampur dengan sedikit zat aditif.
Walau begitu, nilai gizi keduanya cukup setara. Maka dari itu, banyak orang-orang mengincar cacao nibs atau biji kakao di pasaran, lantara mereka menilai biji itu adalah superfood yang kaya gizi. Menurut ahli gizi Ginger Hultin, MS RDN asal Seattle, kakao memang mempunyai banyak kandungan kalsium, zinc, magnesium, zat besi, dan antioksidan flavanol.
Lalu, apa perbedaan mendasar dari kakao maupun kokoa?
Sebelum biji tersebut diubah menjadi berbagai macam hidangan makanan dan minuman, keduanya perlu mengalami beberapa proses pengolahan dasar. Mulai dari fermentasi, pengeringan, pemanggangan, penghancuran, sampai penggilingan. Adanya pengolahan itu membedakan bentuk fisik keduanya.
ADVERTISEMENT
Saat biji kakao difermentasi, mikroba akan aktif tumbuh di dalamnya. Adanya mikroba tersebut memunculkan aroma serta rasa cokelat yang sangat khas. Kemudian ada pengeringan dan pemanggangan. Tahap pengeringan, dimaksudkan menjemur kakao selama beberapa hari di bawah sinar terik matahari. Setelahnya, dipanggang agar cita rasanya semakin keluar.
Terakhir, dihancurkan lalu digiling. Keduanya bertujuan agar biji tersebut berbentuk halus dan siap diproduksi jadi produk pasar. Nah, ketika sudah melalui proses tersebut, barulah kemudian namanya berganti jadi kokoa atau bubuk kokoa. Tetapi, kakao sendiri juga kerap dijual, namun kakao adalah sebutan untuk biji yang masih mentah.
Terkadang keduanya kerap dijadikan kreasi berbagai macam sajian. Meski tidak dibuat menjadi aneka kue, camilan , maupun minuman. Nyatanya, biji alami itu kerap dimasukkan sebagai bahan smoothie maupun pengganti chocolate chip. Sebab, rasanya masih alami dan tidak mengandung banyak zat aditif.
ADVERTISEMENT
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bila kakao atau kokoa mempunyai zat nutrisi baik. Hal ini lantas berpengaruh pada kesehatan tubuh. Sifat antioksidannya, membantu tubuh terhindar dari berbagai penyakit kronis. Sementara kandungan triptofan, membantu tubuh lebih rileks dan menambah serotonin atau hormon bahagia.
Kendati demikian, sebaiknya jika ingin mengonsumsi cokelat, pilih jenis dark chocolate. Ini karena mengandung gula lebih sedikit, dengan kandungan 70-100 persen kokoa.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya