Apakah Minum Air Keran yang Direbus Aman untuk Kesehatan? Ini Kata Dokter Gizi

29 Juli 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Talkshow bahaya konsumsi air minum yang tak murni di Pabrik AQUA Klaten, Jawa Tengah, Selasa (23/7/2024). Foto: DN Mustika Sari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Talkshow bahaya konsumsi air minum yang tak murni di Pabrik AQUA Klaten, Jawa Tengah, Selasa (23/7/2024). Foto: DN Mustika Sari/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagian masyarakat Indonesia masih mengonsumsi air yang berasal dari keran atau sumur. Biasanya, mereka merebus air tersebut sebelum meminumnya.
ADVERTISEMENT
Dengan merebus air, masyarakat beranggapan bahwa bakteri yang ada di air keran tersebut sudah mati. Namun, benarkah demikian?
"Memang prinsip dasarnya adalah untuk air berkualitas itu kan tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa. Tapi yang terakhir, tidak ada kontaminan," ucap Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) Universitas Indonesia, Dr. dr. Diana Sunardi, Mgizi, SpGK(K) dalam talkshow yang digelar di Pabrik AQUA Klaten, Jawa Tengah.
Kunjungan ke pabrik AQUA di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (23/7/2024). Foto: DN Mustika Sari/kumparan
Diana menjelaskan, Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, memang menyarankan masyarakat untuk merebus air sekitar 15 menit dengan suhu 100 derajat. Hal itu membuat kuman di dalam air keran tersebut.
Kendati demikian, proses itu tak serta merta membuat parasit di dalam air mati seketika.
"Yang paling susah mati itu sebenarnya parasit, bakteri lebih mudah. Dalam suhu tertentu juga kan harus 100 derajat celsius, sekian lama biar bakteri mati. Parasit lebih lama lagi karena dia ada kapsul (pelindung)nya," tutur Diana.
com-Ilustrasi keran air Foto: Shutterstock
Selain parasit, bahaya lain yang ada di dalam air keran adalah kontaminan. Dalam hal ini adalah zat-zat kimia tak terlihat yang mencemari air tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kontaminan itu bisa dari bahan-bahan kimia yang mengandung logam berat dan cemaran lingkungan. Itu gak akan hilang dengan perebusan (air) masalahnya. Dan otomatis tidak akan terlihat oleh mata juga. Pastinya, harus dilakukan pemeriksaan laboratorium," jelas Diana.
Diana menyebut, kontaminan sama sekali tidak terpengaruh oleh perebusan air. Mengonsumsi air yang tercemar kontaminan terus-menerus akan berdampak pada kesehatan kita.
"Jadi mulai dari sebelum direbus sampai setelah direbus, dia (kontaminan) diam aja di situ, tetap akan ada. Efek kesehatannya? Ya itu tadi, logam-logam berat itu seringkali memicu kanker," tutupnya.