Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut dr Hasbi, radang amandel atau tonsilitis bukanlah hasil dari konsumsi micin atau penyedap rasa. Penyakit ini, hanya dapat terjadi apabila seseorang terpapar oleh virus atau kuman yang kemudian menyebabkan peradangan di dalam tubuh.
"Snack, bumbu penyedap seperti micin itu benda mati. Tidak akan menyebabkan infeksi, infeksi itu baru bisa terjadi karena adanya kuman," kata dr Hasbi dikutip dari Antara, Selasa (23/1).
Ia juga mengungkapkan bahwa penyakit ini tidak hanya berkaitan dengan bumbu atau penyedap makanan, melainkan juga dengan kebersihan dan kondisi tubuh seseorang. Ketika dua kondisi itu bertemu, yaitu virus atau kuman berhasil masuk ke dalam tubuh lewat makanan atau minuman sebagai perantara, dan kondisi tubuhnya sedang tidak prima, maka radang amandel dapat terjadi dengan mudah.
"Jadi walaupun makanannya dibawakan dari rumah tapi kalau yang buatnya tidak cuci tangan, sedang pilek, lalu pegang sana-sini termasuk pegang makanannya kemungkinan besar amandelnya meradang. Jadi itu bukan dari bumbunya," jelas dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Medistra Jakarta tersebut.
ADVERTISEMENT
Dia juga menyarankan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan saat memproses makanan, baik di rumah maupun di tempat lain. Selain itu, menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat dapat menjadi langkah preventif untuk menghindari radang amandel dan masalah kesehatan lainnya.
"Hindari infeksi apabila tahu ada yang sakit. Jangan dekat-dekat kalau ada yang sakit. Pakai masker dan sering cuci tangan. Prinsipnya begitu, menghindari infeksi," sarannya.
Jika mengalami gejala radang amandel atau kondisi serupa, maka segera berkonsultasi dengan tenaga medis. Pemeriksaan lebih lanjut dapat membantu menentukan penanganan melalui terapi obat atau bahkan operasi bila diperlukan.