Bikin Rencana Makan Malam, Bapak Dua Orang Anak Ini Manfaatkan ChatGPT

12 Agustus 2024 10:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rencana menu diet Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rencana menu diet Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Membuat perencanaan jadwal makan malam memang bukan perkara mudah. Kamu harus memikirkan menu apa saja yang cocok dan tidak membosankan untuk dihidangkan seminggu atau bahkan sebulan ke depan.
ADVERTISEMENT
Menariknya, seorang bapak dengan dua orang anak, Jonathan menemukan solusi cerdas dari kesulitan ini. Dia memanfaatkan teknologi AI dari ChatGPT untuk meminta membuatkan perencanaan makan malam selama seminggu.
Mengutip NY Post, Jonathan kerap membuat perencanaan makan malam untuk dia dan istrinya. Namun, setelah memiliki anak, dia sudah tak punya waktu lagi.
“Sebenarnya aku cukup lihai dalam hal ini dan (dulu) kami punya banyak waktu. Tapi, begitu kami punya ajak, kami tidak memiliki waktu lagi dan semua jadi kacau,” ujar bapak dengan anak berusia tiga tahun dan tujuh bulan tersebut.
Laki-laki asal Melbourne ini, bahkan mengatakan, dengan dia memanfaatkan AI, dia juga bisa menjaga kesehatan mentalnya.
Ilustrasi AI ChatGPT. Foto: Alex Photo Stock/Shutterstock
Mula-mulai, Jonathan sudah membeli beberapa bahan masakan. Dia cukup memfoto dan mengunggahnya dengan permintaan untuk dibuatkan perencanaan menu makan malam. Dia juga mengatakan, sangat terbantu terutama dengan bahan masakan yang tidak dia kuasai cara mengolahnya, seperti kale dan pokcoy.
ADVERTISEMENT
“Kamu tinggal mengetik bahan-bahan dan jumlah yang ingin digunakan, seperti apa isi kotak sayur, dan aku juga menyebutkan bahwa aku ingin menggunakan bahan makanan pokok dan protein, dan hanya itu informasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan saran yang cukup bagus untuk makan malam selama seminggu,” katanya.
Bahkan, laki-laki berusia 39 tahun itu mengaku bahwa ChatGPT juga dapat menyarankan menu makanan dengan spesifikasi seperti, masakan bebas telur atau kacang.
“(Misalnya) ketika ada satu hidangan yang berisi udang, aku langsung bilang, 'Saya tidak suka hidangan hari Senin, tolong ganti dengan hidangan tanpa udang', dan itu berhasil dengan sangat baik. Itu selalu memberiku ide-ide yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya,” ucap Jonathan.
Ilustrasi memasak Foto: Just Life/Shutterstock
Bagian terbaiknya, katanya, adalah seluruh proses membuat rencana makan malam seminggu penuh hanya memakan waktu beberapa menit, dan menghemat uang keluarga karena tidak ada yang terbuang.
ADVERTISEMENT
“Dulu kita memasukkan (jenis) sayuran secara manual, tetapi sekarang ada fitur baru yang memungkinkan kamu mengambil foto sayuran tersebut dan aplikasi akan membuat makanan dari foto tersebut, yang akan menghemat lebih banyak waktu,” ungkapnya.
Bahkan kini Jonathan ketagihan membuat segala suatu pekerjaannya dengan teknologi AI. Dia juga mengatakan tidak akan lagi menggunakan cara lama, dan akan memanfaatkan teknologi ini ke depannya.
“Ini menghilangkan beban pikiran saat pulang kerja saat harus memikirkan apa yang harus dimasak malam itu, dan resep-resep itu tidak pernah terasa seperti resep yang hanya dibuat dari bahan-bahan yang dicampur begitu saja, rasanya seperti aku memasak dari buku resep," pungkasnya.