Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) Universitas Indonesia, Dr. dr. Diana Sunardi, Mgizi, SpGK(K), mengungkapkan bahwa ada bahaya yang menanti jika manusia mengonsumsi air minum tak murni secara terus-menerus.
"Air yang di permukaan (sungai) itu mudah untuk terkontaminasi. Kalau dulu, (bahaya) yang paling sering kita kenal adalah diare, mules-mules," ucap Diana dalam talkshow yang digelar di Pabrik AQUA Klaten, Jawa Tengah, Selasa (23/7).
Diana menjelaskan, konsumsi air minum tak murni dalam jangka panjang bisa memicu berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah kanker.
"Risiko terhadap penyakit kanker, karena (air tak murni) ada kontaminasi dari logam berat. Kemudian, ada juga penelitian menunjukkan (air tak murni) berpengaruh terhadap penyakit lambung," terangnya.
Konsumsi Air Minum Tak Murni Bisa Bikin Anak Stunting?
Dalam kesempatan itu, Diana juga memaparkan bahwa air minum yang tak murni juga berdampak buruk pada perkembangan anak. Menurutnya, berdasarkan penelitian, anak yang mengonsumsi air tak murni berpotensi mengalami stunting.
ADVERTISEMENT
"Penelitian di kami, yang tentang stunting itu, keseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat di saluran cerna yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak, itu ternyata lebih banyak pada anak-anak yang mengonsumsi air yang sehat. Dibandingkan dengan air minum sumur ataupun air yang lainnya," kata Diana.
Diana menerangkan, bakteri baik dan jahat memiliki peranan penting dalam saluran cerna anak-anak. Sebab, pertahanan tubuh anak yang utama terdapat di saluran cerna.
"(Jika saluran cerna sehat) jadi anak tidak sering sakit. Kalau sering sakit kan, anak panas sedikit saja beratnya turun banyak. Lalu soal penyerapan makanan. Kalau saluran cernanya tidak sehat, penyerapan makanannya kurang baik," ucap Diana.
"Jadi dikasih makan sebanyak apa pun, kok ini anak kayaknya enggak tinggi-tinggi? Nah, itu yang terjadi," tutupnya.
ADVERTISEMENT